NUNUKAN – Di balik tembok tinggi Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Nunukan, ada semangat luar biasa dari para warga binaan yang tak pernah padam.
Mereka mengikuti Asesmen Nasional Berbasis Komputer (ANBK) dengan penuh kesungguhan, menunjukkan bahwa mereka ingin membangun kembali masa depan yang lebih cerah melalui pendidikan.
Kegiatan ANBK ini adalah hasil kerja sama antara Lapas Nunukan (PKBM LANUKA) dengan Dinas Pendidikan Kabupaten Nunukan. Ada 21 warga binaan yang ikut serta, semuanya adalah peserta program pendidikan kesetaraan paket A atau setara dengan Sekolah Dasar (SD).
Di ruang ujian yang sederhana, para peserta terlihat fokus menatap layar komputer dan menjawab soal-soal dengan penuh keyakinan. Semangat mereka sangat tinggi, meskipun dengan segala keterbatasan yang ada. Sebagian besar dari mereka dulunya putus sekolah, namun kini mereka kembali mendapatkan harapan melalui pendidikan.
Kalapas Nunukan, Puang Dirham, hadir untuk memberikan semangat dan mengungkapkan rasa bangganya.
“Kami sangat menghargai semangat belajar para warga binaan. Ini membuktikan bahwa mereka benar-benar ingin berubah dan memperbaiki diri. Dengan pendidikan, kami yakin mereka akan lebih siap kembali ke masyarakat dengan bekal yang lebih baik,” ujar Puang Dirham, saat dikomfirmasi media ini Selasa (7/10/2025).
Rudi, pengurus PKBM LANUKA mengungkapkan, kegiatan ini adalah bukti bahwa pendidikan adalah hak setiap warga negara, termasuk mereka yang sedang menjalani pembinaan. “Kami bangga bisa menjadi bagian dari perubahan ini,” ungkapnya menambahkan.
ANBK bukan hanya tentang nilai, tetapi juga tentang momentum bagi para warga binaan untuk membuktikan bahwa mereka mampu bangkit dan berubah. Semangat mereka adalah pesan bahwa harapan tak pernah hilang, bahkan di balik jeruji besi.
“Dulu saya pikir semuanya sudah selesai. Tapi sekarang, saya punya mimpi lagi. Saya ingin bebas nanti bukan hanya sekadar keluar, tapi juga membawa harapan baru untuk keluarga saya,” ujar salah seorang peserta ANBK dengan mata berkaca-kaca.
Dengan dukungan penuh dari Dinas Pendidikan, SKB Nunukan, dan semua pihak yang terlibat, kegiatan ini berjalan lancar dan penuh makna. Penjara bukanlah akhir dari segalanya, melainkan awal dari kehidupan yang lebih bermakna. (bed)














