Jakarta – Gemerlap Jakarta menjadi saksi bisu pelantikan Mega Oktaviany, Ph.D., putri daerah kelahiran Nunukan, Kalimantan Utara, sebagai pengurus pusat Ikatan Ahli Ekonomi Islam (IAEI) periode 2025-2030.
Momentum ini bukan sekadar seremonial, melainkan pengakuan atas dedikasi dan kontribusinya dalam memajukan ekonomi syariah di Indonesia.
Sebagai dosen Ekonomi Syariah di Universitas Gunadarma, Mega dikenal sebagai sosok yang aktif membina komunitas akademik ekonomi syariah, khususnya di wilayah timur Indonesia. Kini, dengan amanah sebagai Sekretaris Bidang Pengembangan Organisasi, Pembinaan Wilayah dan Komisariat DPP IAEI, ia akan memfokuskan diri pada penguatan jaringan ekonomi syariah di seluruh pelosok negeri.
Ketua Umum IAEI, Nasaruddin Umar, menyoroti peran krusial ekonomi syariah dalam mengatasi kesenjangan dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Dalam konteks ini, Mega akan memegang peranan penting dalam mengoordinasikan konsolidasi struktur IAEI di berbagai daerah dan kampus, memperkuat jaringan komisariat, serta mendorong lahirnya kader-kader ahli ekonomi Islam yang kompeten.
Menurut Mega, transisi kepemimpinan IAEI dari Sri Mulyani ke Nasaruddin Umar menandai era baru yang strategis, menyatukan nilai-nilai agama dengan kebijakan ekonomi yang riil.
“Kepemimpinan baru ini menjadi momentum krusial bagi penguatan fondasi organisasi,” kata Fany, sapaan akrabnya, saat dihubungi pasca pelantikan di Hotel The Ritz Carlton, Mega Kuningan, Jakarta belum lama ini.
Dikenal sebagai sosok yang gigih dalam memperjuangkan ekonomi syariah yang inklusif, beretika, dan berorientasi pada pemberdayaan UMKM.
“Di bawah komando Menag Nasaruddin Umar kini memiliki landasan yang lebih kuat untuk memperluas kiprah dan pengaruhnya di kancah internasional,” ungkapnya.
Dengan penunjukan ini, diharapkan sinergi antara dunia akademik dan kebijakan publik semakin solid. “Gagasan-gagasan inovatif dan hasil riset dari kampus diharapkan dapat diimplementasikan secara lebih cepat dan efektif dalam mengembangkan ekosistem ekonomi syariah yang berkelanjutan,” pungkasnya. (bed)














