Satlinmas Sebatik Tengah Siap Siaga, Pelatihan Intensif Hadapi Bencana dan Jaga Kamtibmas

NUNUKAN – Sebanyak 100 anggota Satuan Perlindungan Masyarakat (Satlinmas) dari empat desa di Kecamatan Sebatik Tengah mengikuti pelatihan peningkatan kapasitas yang diselenggarakan oleh Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kabupaten Nunukan. Kegiatan ini berlangsung di Aula Gedung Kelembagaan Desa Aji Kuning, Kamis (30/10/2025).

Pelatihan ini bertujuan untuk meningkatkan kemampuan anggota Satlinmas dalam menjaga keamanan, ketertiban, serta kesiapsiagaan terhadap bencana di lingkungan desa. Selain itu, pelatihan ini juga bertujuan untuk memperkuat peran Satlinmas dalam pelaksanaan sistem keamanan lingkungan (Siskamling) di tingkat desa.

Kepala Bidang (Kabid) Ketentraman dan Ketertiban Umum (Trantibum) Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Nunukan, Edy menyampaikan harapannya agar kegiatan ini dapat memberikan pemahaman mendalam mengenai peran dan tugas Satlinmas. Ia juga berharap semangat dan motivasi seluruh anggota Satlinmas semakin meningkat.

“Melalui kegiatan ini, kami ingin memberikan pemahaman mendalam mengenai peran dan tugas Satlinmas dalam menjaga keamanan, ketertiban, serta kesiapsiagaan terhadap bencana di lingkungan desa. Selain itu, kami juga berharap semangat dan motivasi seluruh anggota Satlinmas semakin meningkat,” ujar Edy depan peserta.

Kasi Trantib Kecamatan Sebatik Tengah, Hasrul, S.IP., menekankan pentingnya sinergi dan kejelasan peran antara Satpol PP dan Satlinmas Desa. Hal ini agar kedua satuan tersebut mampu bekerja secara terpadu dalam menghadapi berbagai situasi di lapangan, terutama penanganan kebakaran, banjir, dan tanah longsor.

Sebagai narasumber, hadir perwakilan dari Satpol PP Nunukan, Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan Kabupaten Nunukan, serta Polsek Sebatik Barat. Bripka Usman dari Polsek Sebatik Barat membawakan materi tentang peran Satpol PP dan Linmas Desa dalam pelaksanaan Poskamling Desa, dalam menciptakan Kamtibmas yang aman dan tentram.

Dalam materinya, Bripka Usman menjelaskan tugas dan peran strategis Satlinmas dalam menjaga situasi keamanan dan ketertiban masyarakat (Kamtibmas) di wilayah desa masing-masing. Ia juga menekankan peran aktif Satlinmas dalam membantu penanggulangan bencana seperti kebakaran dan banjir.

Kegiatan pelatihan ini diikuti oleh 100 anggota Satlinmas dari empat desa di Kecamatan Sebatik Tengah, yaitu Desa Aji Kuning, Desa Bukit Harapan, Desa Maspul, dan Desa Sungai Limau. Masing-masing desa mengirimkan 25 orang peserta pelatihan.

Melalui kegiatan peningkatan kapasitas ini, diharapkan seluruh peserta memahami peran strategisnya dalam menjaga keamanan, ketertiban, dan keselamatan masyarakat desa. Selain itu, diharapkan pula terjalin sinergi lintas instansi dalam menghadapi berbagai tantangan di wilayah perbatasan. (nti)




Nunukan Genap 26 Tahun, Transformasi Gemilang dari 3T Menuju Perbatasan Potensial dan Bermartabat

NUNUKAN – Kabupaten Nunukan merayakan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-26 dengan penuh makna. Bupati Nunukan, H. Irwan Sabri, dalam pidato paripurna di kantor Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Nunukan pada Minggu (12/10/2025), menegaskan, momen ini adalah waktu yang istimewa untuk evaluasi dan refleksi atas perjalanan panjang daerah.

“Peringatan hari ulang tahun pada hari ini merupakan momentum yang sangat istimewa untuk melakukan evaluasi dan refleksi diri atas perjalanan Kabupaten Nunukan selama dua puluh enam tahun ini,” ujar Bupati Irwan Sabri.

Bupati menyoroti akselerasi pembangunan yang luar biasa. Sejak awal berdirinya di tahun 1999 dengan hanya 5 kecamatan, Nunukan kini telah berkembang menjadi 21 kecamatan. “Pertambahan jumlah kecamatan ini menjadi bukti bahwa Kabupaten Nunukan memiliki dinamika dan akselerasi pembangunan yang sangat cepat,” tambahnya.

Pertumbuhan infrastruktur layanan pemerintahan ini sejalan dengan peningkatan jumlah penduduk yang signifikan. Pada tahun 1999, Nunukan dihuni sekitar 107 ribu jiwa. Namun, berdasarkan sensus Badan Pusat Statistik tahun 2024, angka tersebut melonjak drastis menjadi kurang lebih 227.460 jiwa, atau naik hampir 120 ribu jiwa dalam kurun waktu 25 tahun.

Peningkatan populasi ini, yang sebagian besar merupakan pendatang, menunjukkan daya tarik Nunukan sebagai daerah yang sangat potensial dan menjanjikan untuk mencari penghidupan. Bupati Irwan Sabri menegaskan komitmen Nunukan sebagai daerah yang terbuka.

“Sebagai daerah yang terbuka, kita tidak pernah membeda-bedakan. Siapapun dia, apapun agama dan sukunya, apapun latar belakangnya, silakan datang dan mencari kehidupan di Kabupaten Nunukan sepanjang kita memiliki semangat yang sama untuk hidup dengan rukun, damai, dan saling menghormati satu sama lain,” serunya.

Di awal kelahirannya, Kabupaten Nunukan kerap diidentikkan dengan daerah 3T  (Tertinggal, Terdepan, dan Terluar). Stigma sebagai daerah terisolir, miskin, dan terbelakang sempat melekat. Namun, Bupati Irwan Sabri menegaskan bahwa hal tersebut justru menjadi pemicu untuk bekerja lebih keras.

“Stigma tersebut tidak pernah membebani kita, melainkan justru menjadi pemacu untuk bekerja lebih keras dalam mengejar keterbelakangan tersebut,” tegasnya.

Hasilnya, kini Pemerintah Kabupaten Nunukan tidak lagi disebut sebagai daerah 3T dengan konotasi negatif. Sebaliknya, Nunukan kini dikenal sebagai daerah perbatasan yang potensial, bermartabat, dan memberikan harapan bagi banyak orang. Transformasi ini menjadi bukti nyata komitmen dan kerja keras seluruh elemen masyarakat dan pemerintah daerah. (bed)