Di RSUD Nunukan, Sosialisasi Mobile JKN Diterapkan, Petugas Bantu Pasien Satu per Satu

NUNUKAN – Pagi ini, halaman depan RSUD Nunukan lebih ramai dari biasanya bukan karena antrean panjang, melainkan tim pelayanan turun langsung menyosialisasikan aplikasi Mobile JKN yang belum sepenuhnya dipahami pasien.

Beberapa orang berdiri mencoba ponselnya, yang lain menunggu bantuan. Pak Amir, yang mengantar istrinya, mengaku kurang paham tapi bersedia menggunakannya. Petugas kemudian membantu langkah demi langkah. Sementara itu, seorang ibu muda lega karena bisa daftar dari aplikasi tanpa datang terlalu pagi. Di ruang tunggu, pasien bahkan saling membantu, terutama remaja membimbing orang tua.

Kepala Bidang Pelayanan Medik dr. Hesty mengatakan, Mobile JKN sudah ada lama, tapi tidak semua punya kesempatan belajar. “Kami turun langsung untuk mendampingi satu per satu,” ujarnya.

Plt. Direktur dr. Andi Bau Tune Mangkau menekankan digitalisasi harus manusiawi. “Tidak meninggalkan siapa pun, teknologi harus mempermudah,” ujarnya.

Sore menjelang, antrean lebih tertib dan banyak pasien pulang dengan percaya diri baru. Transformasi digital RSUD Nunukan bukan hanya soal aplikasi, tapi tentang pendampingan dan keberanian mencoba hal baru. (bed)




RSUD Nunukan Dorong Pasien BPJS Gunakan Mobile JKN untuk Antrean Online

NUNUKAN – RSUD Nunukan melalui Surat Nomor B/172/RSUD-YANMED-400.7.22.1/XI/2025 mengimbau pasien BPJS memanfaatkan aplikasi Mobile JKN untuk mendaftar dan mengambil nomor antrean poliklinik secara online. Tujuannya meningkatkan efektivitas layanan dan mengurangi penumpukan di area pendaftaran.

Plt. Direktur dr. Andi Bau Tune Mangkau, Sp.B, menyatakan transformasi digital ini menjawab tantangan tingginya kunjungan pasien. “Pasien bisa daftar dari rumah, hadir sesuai jadwal, dan waktu tunggu lebih singkat,” ujar Andi Bau kepada media belum lama ini.

Kepala Bidang Pelayanan Medik dr. Hesty menjelaskan, Mobile JKN telah terintegrasi penuh dengan sistem antrean, dan pasien online akan diprioritaskan. Data antrean sejak pagi juga membantu petugas mengatur kapasitas lebih efektif.

“Pihak rumah sakit menyediakan pendampingan bagi pasien yang belum familiar dengan aplikasi. Ini menjadi langkah awal memperluas digitalisasi layanan untuk pengalaman yang lebih mudah dan nyaman,” pungkasnya. (bed)