Pegadaian Nunukan Gelar Open Booth di CFD, Edukasi Keuangan dan Harga Emas Langsung

NUNUKAN – Pegadaian Cabang Nunukan akan menggelar Open Booth pada Car Free Day (CFD) di depan Tugu Dwikora, Alun-Alun Nunukan, Minggu (16/11/2025) besok.

Kegiatan ini bertujuan meningkatkan edukasi keuangan kepada masyarakat dan memperluas pemahaman terkait harga emas secara langsung.

Sebagai bagian dari PT Pegadaian Kanwil IV Balikpapan dan Area Tarakan, Pegadaian Cabang Nunukan menawarkan berbagai layanan gratis. Yakni, Taksir Harga Nilai Emas Gratis, Cuci Emas Gratis, dan Timbang Emas Gratis.

Pengunjung juga dapat memperbarui dan mengaktivasi aplikasi Tring by Pegadaian, yang memudahkan transaksi layanan Pegadaian secara digital. Promo cashback untuk pembelian emas batangan secara angsuran juga tersedia khusus selama kegiatan.

Pemimpin Pegadaian Cabang Nunukan, Haslinda, menyatakan bahwa kegiatan ini adalah komitmen Pegadaian dalam memberikan edukasi keuangan yang mudah dijangkau. “Melalui Open Booth ini, kami ingin memberikan pengalaman langsung mengenai pentingnya mengetahui harga emas secara real-time,” ujarnya.

Deputy Bisnis Area Tarakan, Feri Andika Syah Putra Pelawi, menekankan bahwa kegiatan ini adalah bagian dari strategi penguatan literasi masyarakat. Pemimpin Wilayah Kanwil IV Balikpapan, Rinaldi Lubis, mengapresiasi inisiatif ini, sejalan dengan misi Pegadaian dalam memberikan akses layanan keuangan yang aman, mudah, dan terjangkau.

Pegadaian Cabang Nunukan berharap dapat terus menjadi mitra keuangan terpercaya dan mendorong investasi emas yang sehat, aman, dan terukur di masyarakat. (bed)




Masyarakat Nunukan Resah dengan Makelar Emas ? Ini Solusi Jitu dari Pegadaian

NUNUKAN – Masyarakat Kabupaten Nunukan kini dihantui keresahan akibat maraknya praktik makelar emas “nakal”. Para makelar ini diduga memanfaatkan ketidaktahuan warga untuk meraup keuntungan pribadi dengan menekan harga jual emas jauh di bawah pasar.

Banyak warga yang mengaku merugi karena tergiur iming-iming harga tinggi dari makelar emas yang ternyata bodong. Mereka baru menyadari telah ditipu setelah membandingkan harga jual emas mereka dengan harga pasar yang sebenarnya.

Menanggapi keresahan ini, Pemimpin Cabang PT Pegadaian Kantor Cabang Nunukan, Haslinda, mengimbau masyarakat untuk lebih berhati-hati dan tidak mudah percaya kepada makelar emas tanpa identitas dan izin resmi.

“Kami mengimbau masyarakat Nunukan untuk tidak terburu-buru menjual emas kepada pihak yang tak berizin atau tanpa identitas yang jelas. Pastikan terlebih dahulu nilai emas tersebut melalui lembaga yang kredibel dan memiliki keahlian dalam menaksir harga emas,” tegas Haslinda saat ditemui di Kantor PT Pegadaian Cabang Nunukan, Kamis (13/11/2025).

Haslinda menegaskan, PT Pegadaian merupakan lembaga keuangan non-bank yang kompeten dan terpercaya dalam melakukan penaksiran nilai emas. Masyarakat dapat memanfaatkan layanan tersebut secara mudah tanpa harus melakukan transaksi di Pegadaian.

“Pegadaian Cabang Nunukan siap membantu masyarakat untuk mengetahui nilai sebenarnya dari emas yang mereka miliki. Layanan ini terbuka bagi siapa pun, dan hasil penaksirannya dapat dijadikan acuan sebelum memutuskan untuk menjual emas atau melakukan transaksi lainnya,” tambahnya.

Dengan adanya imbauan ini, diharapkan masyarakat Nunukan semakin sadar akan pentingnya memahami harga pasar emas sebelum melakukan transaksi.

“Langkah sederhana seperti memeriksa harga emas di Pegadaian dapat mencegah kerugian akibat praktik makelar emas yang tidak bertanggung jawab,” pungkasnya. (bed)




Basnaz Nunukan Didorong Tingkatkan Transparansi Dana Zakat untuk Jaga Kepercayaan Publik

NUNUKAN – Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) Kabupaten Nunukan mendapat dorongan kuat untuk meningkatkan transparansi dan akuntabilitas dalam pengelolaan dana zakat, infak, dan sedekah (ZIS). Desakan ini muncul di tengah kekhawatiran akan potensi politisasi lembaga yang dapat merusak kepercayaan publik dan menghambat upaya pengentasan kemiskinan di daerah.

Ekonom Universitas Gunadarma, Mega Oktaviany, yang juga menjabat Sekretaris Dewan Pakar MPP KAFoSSEI, menyampaikan peringatan keras terkait hal ini. Menurutnya, BAZNAS memiliki peran vital sebagai instrumen keadilan sosial ekonomi, terutama di wilayah seperti Nunukan yang baru saja mencatatkan penurunan angka kemiskinan menjadi 5,27 persen pada tahun 2025.

“Potensi zakat nasional kita mencapai Rp 327 triliun, namun realisasi pengumpulannya secara nasional pada 2024 baru sekitar Rp 40,5 triliun. Kunci untuk memaksimalkan potensi ini adalah kepercayaan publik. Jika BAZNAS Nunukan dikelola dengan tendensi politis, misalnya penyaluran bantuan didasarkan pada afiliasi, maka kepercayaan itu akan runtuh,” tegas Mega pada Kamis (9/10/2025).

Mega menekankan bahwa BAZNAS adalah lembaga amanah umat, bukan alat politik. Dana yang terkumpul harus disalurkan secara profesional dan terukur kepada mereka yang berhak (mustahik), tanpa memandang latar belakang politik. Penyaluran yang tidak tepat sasaran tidak hanya melanggar prinsip syariah, tetapi juga dapat merusak tatanan sosial dan program pembangunan yang sedang berjalan.

“Data BPS menunjukkan Nunukan berhasil menekan angka kemiskinan. BAZNAS seharusnya menjadi akselerator dari tren positif ini dengan program-program pemberdayaan UMKM dan bantuan sosial yang tepat sasaran. Bayangkan jika dana umat ini disalahgunakan untuk kepentingan kelompok tertentu, bukan hanya programnya yang gagal, ekonomi daerah bisa hancur karena ketidakadilan sosial yang ditimbulkannya,” jelasnya.

Mega Oktaviany mendesak BAZNAS Nunukan untuk secara rutin mempublikasikan laporan keuangan dan rincian penyaluran dana kepada publik. Menurutnya, transparansi adalah hal mutlak yang tidak bisa ditawar.

“Masyarakat Nunukan berhak tahu ke mana setiap rupiah dari zakat mereka disalurkan. Tanpa akuntabilitas, BAZNAS akan kehilangan legitimasinya, dan potensi besar zakat untuk menyejahterakan umat di perbatasan akan sia-sia,” pungkasnya. (bed)