Jembatan Darurat Dibangun, Akses Masyarakat dan Pelajar Sekolah Tapal Batas Kembali Pulih

NUNUKAN – Warga Sebatik Tengah kini bisa lega. Jembatan di RT 14, Desa Sungai Limau, yang putus akibat cuaca buruk, langsung ditangani Badan Penanggulangan Becana Daerah (BPBD) Nunukan.

Jembatan darurat segera dibangun agar warga khusus pelajar dan guru di Sekolah Tapal Batas, Madrasah Ibtidaiyah (MI) Darul Furqon tetap bisa beraktivitas.

Kepala BPBD Nunukan, Arief Budiman, mengatakan timnya sudah turun ke lokasi dan menyiapkan bahan untuk jembatan darurat. “Saya baru pulang dari lokasi,” ujar Arief saat dihubungi, Sabtu  (8/11/2025).

Jembatan darurat ini akan dibangun dekat jembatan yang rusak. Tujuannya agar warga dan kendaraan bisa lewat.

“Sungainya dangkal, jadi anak sekolah dan warga masih bisa lewat,” jelasnya.

Jembatan darurat ini bisa dilalui motor dan mobil. Selain itu, disiapkan juga jalan alternatif untuk mobil. Lokasinya sekitar 10 meter dari jembatan yang putus. Dengan begini, aktivitas warga diharapkan bisa kembali normal.

“Untuk mobil lewat sungai jalan alternatifnya. Sebab, sungai agak dangkal  jadi mobil masih bisa lewat. kecuali kalau  habis hujan deras,” tutupnya.

Sebelumnya, banjir dan longsor di Sebatik putuskan akses ke MI Darul Furqon. Jembatan runtuh, sekolah libur.

Kepala Sekolah, Adnan Lolo, khawatirkan 57 murid (mayoritas anak TKI Malaysia) dan guru jadi korban. “Sekolah libur sampai jembatan beres,” ujarnya, Kamis (6/11/2025).

23 Kartu Keluarga (KK) sekitar sekolah terisolasi. Warga dan Pamtas Bukit Keramat tunggu alat berat untuk buat jembatan darurat.

Satu rumah warga juga tertimpa longsor. Bantuan dari kecamatan sudah diberikan.
Kepsek harap Pemda segera bangun jembatan permanen. Laporan sudah masuk, warga tunggu aksi cepat. (bed)