Nunukan Genap 26 Tahun, Transformasi Gemilang dari 3T Menuju Perbatasan Potensial dan Bermartabat

NUNUKAN – Kabupaten Nunukan merayakan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-26 dengan penuh makna. Bupati Nunukan, H. Irwan Sabri, dalam pidato paripurna di kantor Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Nunukan pada Minggu (12/10/2025), menegaskan, momen ini adalah waktu yang istimewa untuk evaluasi dan refleksi atas perjalanan panjang daerah.

“Peringatan hari ulang tahun pada hari ini merupakan momentum yang sangat istimewa untuk melakukan evaluasi dan refleksi diri atas perjalanan Kabupaten Nunukan selama dua puluh enam tahun ini,” ujar Bupati Irwan Sabri.

Bupati menyoroti akselerasi pembangunan yang luar biasa. Sejak awal berdirinya di tahun 1999 dengan hanya 5 kecamatan, Nunukan kini telah berkembang menjadi 21 kecamatan. “Pertambahan jumlah kecamatan ini menjadi bukti bahwa Kabupaten Nunukan memiliki dinamika dan akselerasi pembangunan yang sangat cepat,” tambahnya.

Pertumbuhan infrastruktur layanan pemerintahan ini sejalan dengan peningkatan jumlah penduduk yang signifikan. Pada tahun 1999, Nunukan dihuni sekitar 107 ribu jiwa. Namun, berdasarkan sensus Badan Pusat Statistik tahun 2024, angka tersebut melonjak drastis menjadi kurang lebih 227.460 jiwa, atau naik hampir 120 ribu jiwa dalam kurun waktu 25 tahun.

Peningkatan populasi ini, yang sebagian besar merupakan pendatang, menunjukkan daya tarik Nunukan sebagai daerah yang sangat potensial dan menjanjikan untuk mencari penghidupan. Bupati Irwan Sabri menegaskan komitmen Nunukan sebagai daerah yang terbuka.

“Sebagai daerah yang terbuka, kita tidak pernah membeda-bedakan. Siapapun dia, apapun agama dan sukunya, apapun latar belakangnya, silakan datang dan mencari kehidupan di Kabupaten Nunukan sepanjang kita memiliki semangat yang sama untuk hidup dengan rukun, damai, dan saling menghormati satu sama lain,” serunya.

Di awal kelahirannya, Kabupaten Nunukan kerap diidentikkan dengan daerah 3T  (Tertinggal, Terdepan, dan Terluar). Stigma sebagai daerah terisolir, miskin, dan terbelakang sempat melekat. Namun, Bupati Irwan Sabri menegaskan bahwa hal tersebut justru menjadi pemicu untuk bekerja lebih keras.

“Stigma tersebut tidak pernah membebani kita, melainkan justru menjadi pemacu untuk bekerja lebih keras dalam mengejar keterbelakangan tersebut,” tegasnya.

Hasilnya, kini Pemerintah Kabupaten Nunukan tidak lagi disebut sebagai daerah 3T dengan konotasi negatif. Sebaliknya, Nunukan kini dikenal sebagai daerah perbatasan yang potensial, bermartabat, dan memberikan harapan bagi banyak orang. Transformasi ini menjadi bukti nyata komitmen dan kerja keras seluruh elemen masyarakat dan pemerintah daerah. (bed)




Basnaz Nunukan Didorong Tingkatkan Transparansi Dana Zakat untuk Jaga Kepercayaan Publik

NUNUKAN – Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) Kabupaten Nunukan mendapat dorongan kuat untuk meningkatkan transparansi dan akuntabilitas dalam pengelolaan dana zakat, infak, dan sedekah (ZIS). Desakan ini muncul di tengah kekhawatiran akan potensi politisasi lembaga yang dapat merusak kepercayaan publik dan menghambat upaya pengentasan kemiskinan di daerah.

Ekonom Universitas Gunadarma, Mega Oktaviany, yang juga menjabat Sekretaris Dewan Pakar MPP KAFoSSEI, menyampaikan peringatan keras terkait hal ini. Menurutnya, BAZNAS memiliki peran vital sebagai instrumen keadilan sosial ekonomi, terutama di wilayah seperti Nunukan yang baru saja mencatatkan penurunan angka kemiskinan menjadi 5,27 persen pada tahun 2025.

“Potensi zakat nasional kita mencapai Rp 327 triliun, namun realisasi pengumpulannya secara nasional pada 2024 baru sekitar Rp 40,5 triliun. Kunci untuk memaksimalkan potensi ini adalah kepercayaan publik. Jika BAZNAS Nunukan dikelola dengan tendensi politis, misalnya penyaluran bantuan didasarkan pada afiliasi, maka kepercayaan itu akan runtuh,” tegas Mega pada Kamis (9/10/2025).

Mega menekankan bahwa BAZNAS adalah lembaga amanah umat, bukan alat politik. Dana yang terkumpul harus disalurkan secara profesional dan terukur kepada mereka yang berhak (mustahik), tanpa memandang latar belakang politik. Penyaluran yang tidak tepat sasaran tidak hanya melanggar prinsip syariah, tetapi juga dapat merusak tatanan sosial dan program pembangunan yang sedang berjalan.

“Data BPS menunjukkan Nunukan berhasil menekan angka kemiskinan. BAZNAS seharusnya menjadi akselerator dari tren positif ini dengan program-program pemberdayaan UMKM dan bantuan sosial yang tepat sasaran. Bayangkan jika dana umat ini disalahgunakan untuk kepentingan kelompok tertentu, bukan hanya programnya yang gagal, ekonomi daerah bisa hancur karena ketidakadilan sosial yang ditimbulkannya,” jelasnya.

Mega Oktaviany mendesak BAZNAS Nunukan untuk secara rutin mempublikasikan laporan keuangan dan rincian penyaluran dana kepada publik. Menurutnya, transparansi adalah hal mutlak yang tidak bisa ditawar.

“Masyarakat Nunukan berhak tahu ke mana setiap rupiah dari zakat mereka disalurkan. Tanpa akuntabilitas, BAZNAS akan kehilangan legitimasinya, dan potensi besar zakat untuk menyejahterakan umat di perbatasan akan sia-sia,” pungkasnya. (bed)




BLK Nunukan Genjot Kualitas Pelatihan, Lahirkan Talenta Lokal Siap Kerja di Tengah Gempuran Era Digital

NUNUKAN – Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Nunukan terus menunjukkan komitmennya dalam meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM) lokal.

Balai Latihan Kerja (BLK) Nunukan menjadi ujung tombak dalam upaya ini, dengan fokus membenahi diri melalui peningkatan kualitas pelatihan dan layanan bagi para pencari kerja. Tujuannya jelas, mencetak tenaga kerja kompeten yang siap bersaing di pasar kerja, baik di Nunukan, Kalimantan Utara, maupun di kancah internasional.

BLK Nunukan menargetkan peningkatan kapasitas instruktur serta modernisasi sarana dan prasarana pelatihan. Langkah ini diambil agar pelatihan yang diberikan relevan dengan kebutuhan dunia kerja yang terus berubah.

Kepala Disnakertrans Nunukan, Masniadi, menjelaskan, peningkatan kompetensi instruktur adalah prioritas utama. “BLK harus lebih baik dari tahun sebelumnya. Kami ingin instruktur upgrade kemampuan sesuai dengan tren kejuruan saat ini,” tegas Masniadi kepada media ini disela kegiatan Job Fair 2025 di Gor Dwikora, Rabu (8/10/2025).

Diungkapkan, bidang pelatihan yang menjadi fokus pengembangan di BLK Nunukan yakni, kejuruan konten kreator, listrik tingkat lanjut dan bahasa asing. “Konten kreator ini menjawab kebutuhan industri kreatif yang berkembang pesat, BLK Nunukan membidik lahirnya talenta-talenta digital lokal yang mampu bersaing di era media sosial. Sementara untuk bahasa asing dengan mempertimbangkan kebutuhan pasar kerja dan ketersediaan instruktur berkualitas,” jelasnya.

BLK Nunukan menyadari pentingnya sarana dan prasarana yang memadai untuk mendukung proses pelatihan yang optimal. Oleh karena itu, BLK berencana memperkuat sarana pelatihan dan memastikan ketersediaan tenaga pengajar yang kompeten. “Workshop harus ada, orangnya juga harus ada. Jangan sampai tempatnya tersedia tapi instruktur tidak ada,” kata Masniadi.

Dalam hal penempatan tenaga kerja ke luar negeri, lanjut Masniadi, BLK Nunukan terus menjalin kolaborasi erat dengan Badan Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (BP3MI). Kerja sama ini bertujuan untuk memastikan para calon tenaga kerja memiliki sertifikasi yang dibutuhkan sebelum diberangkatkan.

“Pencari kerja yang ingin ke luar negeri wajib memiliki sertifikat pelatihan. Sertifikasi ini membuktikan bahwa mereka telah memiliki keterampilan dan pengetahuan yang sesuai dengan standar yang ditetapkan,” jelas Masniadi.

Dibeberkan program unggulan BLK Nunukan selama ini adalah listrik pendingin, menjahit dan otomotif. Seluruh program ini sedang dalam proses peningkatan level menjadi pelatihan lanjutan, sehingga peserta tidak hanya menguasai dasar, tetapi juga siap bersaing di pasar kerja yang semakin kompetitif.

BLK Nunukan memiliki visi yang jelas, yakni menjadikan Nunukan sebagai pusat pelatihan tenaga kerja unggulan di Kalimantan Utara. Dengan berbagai langkah strategis yang telah dan akan terus dilakukan, BLK Nunukan optimis dapat mewujudkan visi tersebut.

“Kami berharap tenaga kerja dari Kaltara bisa dilatih di Nunukan. Ke depan, BLK ini akan kami buat lebih lengkap, baik dari sisi sarana-prasarana, struktur kelembagaan, maupun pelayanannya,” pungkas Masniadi. (bed)




Job Fair Nunukan 2025, Banyak Lowongan Kerja untuk Warga Nunukan

NUNUKAN – Pemerintah Kabupaten Nunukan resmi membuka acara Job Fair 2025 di Gedung Olahraga (Gor) Dwikora, Rabu (8/10/2025).

Bupati Nunukan H Irwan Sabri mengatakan, kegiatan Ini adalah kesempatan besar untuk mendapatkan pekerjaan dan membantu ekonomi daerah jadi lebih baik, khususnya warga Nunukan.

“Kata Pak Sekda, ada lebih dari 349 lowongan pekerjaan yang tersedia. Lowongan ini datang dari berbagai bidang, mulai dari bank, perusahaan kelapa sawit, bahkan ada juga kesempatan kerja di luar negeri,” kata H Irwan kepada media usai membuka secara resmi kegiatan tersebut.

Yang paling penting, lanjutnya, pemerintah berharap warga Nunukanlah yang paling banyak diterima. “Kami ingin warga Nunukan merasakan langsung manfaatnya. Prioritaskan warga kita sendiri,” ujarnya.

Job Fair 2025 ini juga menawarkan kesempatan emas bagi warga Nunukan untuk berkarir di kancah internasional. Tercatat ada lima negara tujuan yang membuka pintu bagi tenaga kerja Indonesia, yaitu Korea Selatan, Jerman, Jepang, Amerika Serikat, dan Kanada. Program ini merupakan hasil kerja sama erat dengan Badan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI) Kalimantan Utara (Kaltara).

“Tahun lalu, ada warga Nunukan yang berhasil kerja di Korea Selatan dengan gaji yang sangat besar. Pemerintah akan membantu semua urusan surat-surat, termasuk ke kantor imigrasi,” pungkasnya. (bed)




Harapan di Balik Jeruji, 21 Warga Binaan Lapas Nunukan Ikuti ANBK untuk Kejar Mimpi

NUNUKAN – Di balik tembok tinggi Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Nunukan, ada semangat luar biasa dari para warga binaan yang tak pernah padam.

Mereka mengikuti Asesmen Nasional Berbasis Komputer (ANBK) dengan penuh kesungguhan, menunjukkan bahwa mereka ingin membangun kembali masa depan yang lebih cerah melalui pendidikan.

Kegiatan ANBK ini adalah hasil kerja sama antara Lapas Nunukan (PKBM LANUKA) dengan Dinas Pendidikan Kabupaten Nunukan. Ada 21 warga binaan yang ikut serta, semuanya adalah peserta program pendidikan kesetaraan paket A atau setara dengan Sekolah Dasar (SD).

Di ruang ujian yang sederhana, para peserta terlihat fokus menatap layar komputer dan menjawab soal-soal dengan penuh keyakinan. Semangat mereka sangat tinggi, meskipun dengan segala keterbatasan yang ada. Sebagian besar dari mereka dulunya putus sekolah, namun kini mereka kembali mendapatkan harapan melalui pendidikan.

Kalapas Nunukan, Puang Dirham, hadir untuk memberikan semangat dan mengungkapkan rasa bangganya.

“Kami sangat menghargai semangat belajar para warga binaan. Ini membuktikan bahwa mereka benar-benar ingin berubah dan memperbaiki diri. Dengan pendidikan, kami yakin mereka akan lebih siap kembali ke masyarakat dengan bekal yang lebih baik,” ujar Puang Dirham, saat dikomfirmasi media ini Selasa (7/10/2025).

Rudi, pengurus PKBM LANUKA mengungkapkan, kegiatan ini adalah bukti bahwa pendidikan adalah hak setiap warga negara, termasuk mereka yang sedang menjalani pembinaan. “Kami bangga bisa menjadi bagian dari perubahan ini,” ungkapnya menambahkan.

ANBK bukan hanya tentang nilai, tetapi juga tentang momentum bagi para warga binaan untuk membuktikan bahwa mereka mampu bangkit dan berubah. Semangat mereka adalah pesan bahwa harapan tak pernah hilang, bahkan di balik jeruji besi.

“Dulu saya pikir semuanya sudah selesai. Tapi sekarang, saya punya mimpi lagi. Saya ingin bebas nanti bukan hanya sekadar keluar, tapi juga membawa harapan baru untuk keluarga saya,” ujar salah seorang peserta ANBK dengan mata berkaca-kaca.

Dengan dukungan penuh dari Dinas Pendidikan, SKB Nunukan, dan semua pihak yang terlibat, kegiatan ini berjalan lancar dan penuh makna. Penjara bukanlah akhir dari segalanya, melainkan awal dari kehidupan yang lebih bermakna. (bed)




PLBN Sebatik Mangkrak, Warga Perbatasan Geruduk Usai Kunjungan Wamendagri

NUNUKAN – Kekecewaan mendalam dirasakan warga perbatasan RI-Malaysia di Sebatik, Nunukan, Kalimantan Utara. Usai kunjungan rombongan Komisi II DPR RI dan Wakil Menteri Dalam Negeri (Wamendagri), Bima Arya, ke Pelabuhan Lintas Batas Negara (PLBN) Sebatik pada Sabtu (4/10/2025), warga langsung menggelar aksi demonstrasi. Mereka menilai PLBN yang dibangun dengan anggaran lebih dari Rp 200 miliar itu hanya menjadi bangunan mubazir.

Koordinator aksi, Dedy Kamsidi, dengan tegas menyatakan sikap untuk menutup sementara PLBN Sebatik sampai ada kepastian waktu pengoperasiannya. “Kami sangat kecewa dengan sikap para pejabat Negara, khususnya Komisi 2 DPR RI yang katanya reses, namun tak memberi waktu cukup bagi masyarakat untuk menyampaikan aspirasinya,” ujarnya lantang.

Dedy menambahkan, anggota DPRD Nunukan yang mendampingi kunjungan pun diberi waktu terbatas, sehingga aspirasi masyarakat tidak tersampaikan sepenuhnya. “Berapa banyak pejabat datang silih berganti, namun PLBN Sebatik masih tetap tak berfungsi. Mereka hanya menghamburkan anggaran Negara saja,” tegasnya.

Para pendemo memahami bahwa berfungsinya PLBN membutuhkan kesepakatan antara Indonesia dan Malaysia. Namun, mereka menuntut penjelasan konkret dari para pejabat terkait upaya diplomasi yang telah dilakukan. “Kalau mangkrak terus, kita pertanyakan Tim Perencanaannya, apakah memang dibangun untuk pajangan. Dan kalau tak mampu berdiplomasi, sadar diri, mundur dari jabatannya,” kata Dedy dengan nada tinggi.

Aksi demonstrasi ini turut didampingi oleh lima anggota DPRD Nunukan Dapil Sebatik, yaitu Andi Muliyono, Hamsing, Firman, Ramsah, dan Nadia. Ketua Komisi 1 DPRD Nunukan, Andi Muliyono, juga menyampaikan kekecewaannya atas sikap para pejabat yang dianggap tidak serius menjaring aspirasi masyarakat.

“Namanya reses itu menjaring aspirasi masyarakat sebanyak-banyaknya. Yang terjadi semua serba dibatasi,” ungkap Andi. Ia menambahkan bahwa DPRD Nunukan merasa kesulitan memberikan penjelasan logis kepada masyarakat Sebatik terkait pengoperasian PLBN.

DPRD Nunukan juga mengaku telah mengajukan persoalan ini ke Kantor Staf Presiden (KSP), namun belum mendapat tanggapan. “Masyarakat butuh penjelasan apakah pemerintah pusat sudah melakukan lobi-lobi dengan Malaysia. Ini kan tidak ada penjelasan apapun sampai hari ini,” imbuhnya.

PLBN Sebatik dibangun sejak tahun 2020 dengan anggaran sekitar Rp 248 miliar. Tujuan pembangunannya adalah untuk menjadi motor penggerak perekonomian kawasan perbatasan serta memperkuat pengawasan dan keamanan negara. Namun, hingga kini, harapan tersebut belum terwujud. (bed)




Andi Darwin Resmi Pimpin SMSI Nunukan, Siap Tingkatkan Kompetensi Wartawan Siber

NUNUKAN – Andi Darwin, seorang wartawan senior dari Beranda NKRI, resmi dilantik sebagai Ketua Serikat Media Siber Indonesia (SMSI) Kabupaten Nunukan periode 2025-2028. Pelantikan berlangsung di ruang pertemuan Hotel Lanfin Nunukan, Sabtu (4/10/2025).

Prosesi pelantikan ditandai dengan penyerahan bendera SMSI dari Ketua SMSI Kalimantan Utara, Victor Ratu, kepada Andi Darwin. Dalam pidato perdananya, Andi Darwin menyatakan kesiapannya untuk mengemban amanah tersebut dengan sebaik mungkin.

“Saya terima bendera SMSI ini, dan saya akan bekerja sebaik mungkin untuk memenuhi amanah sebagai Ketua SMSI Nunukan,” ujarnya dengan penuh semangat.

SMSI Nunukan saat ini menaungi sekitar 27 media online lokal yang beroperasi di wilayah Nunukan, Kalimantan Utara. Andi Darwin mengungkapkan bahwa salah satu fokus utama kepengurusannya adalah peningkatan kualitas sumber daya manusia (SDM) wartawan siber.

“Ke depan, SMSI Nunukan akan menyelenggarakan program pelatihan yang relevan untuk meningkatkan keahlian dan keterampilan wartawan secara terus-menerus,” jelasnya.

Selain itu, SMSI Nunukan juga berencana menggelar uji kompetensi wartawan sesuai standar yang berlaku. “Melalui uji kompetensi, wartawan akan terlegitimasi sebagai profesional di bidangnya,” imbuh Andi Darwin.

Pelantikan Ketua SMSI Nunukan ini dihadiri oleh berbagai tokoh penting, termasuk perwakilan dari Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) dan sejumlah insan pers.

Bupati Nunukan, Irwan Sabri, melalui Kepala Dinas Komunikasi, Informatika, dan Statistik (Diskominfotik), Kaharuddin Tokkong, menyoroti tantangan yang dihadapi media di era digital, terutama terkait dengan maraknya hoaks dan disinformasi.

“Informasi sumir dan abu-abu seringkali berseliweran di media sosial. Oleh karena itu, menjadi tugas kita bersama untuk menyajikan informasi yang akurat dan mudah dipahami,” kata Kaharuddin.

Kaharuddin, yang juga merupakan mantan wartawan, mengajak seluruh wartawan di Nunukan untuk senantiasa membangun narasi yang sesuai dengan kaidah jurnalistik. Ia menekankan pentingnya sinergi antara pemerintah dan media dalam mendukung kelancaran pembangunan di daerah.

“Sinergitas antara pemerintah dan media menjadi kunci kelancaran pembangunan,” tegasnya.

Dengan kepemimpinan baru Andi Darwin, SMSI Nunukan diharapkan dapat menjadi wadah yang efektif dalam meningkatkan profesionalisme wartawan siber serta berkontribusi positif terhadap pembangunan daerah melalui penyebaran informasi yang akurat dan terpercaya. (bed)




Muhammad Yasin ‘Ucup’ Terpilih Pimpin KONI Nunukan, Siap Bawa Energi Baru Olahraga Perbatasan

NUNUKAN – Muhammad Yasin, atau yang lebih dikenal dengan sapaan Ucup, kini resmi menjabat sebagai Ketua Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Kabupaten Nunukan untuk periode 2025 – 2029.

Kepastian ini didapat setelah ia memenangkan Musyawarah Olahraga Kabupaten (Musorkab) Nunukan yang berlangsung di ruang pertemuan lantai 5 kantor Bupati Nunukan, Sabtu, (4/10/2025).

Dengan perolehan suara yang signifikan, Yasin berhasil mengungguli dua kandidat lainnya, menandai harapan baru bagi perkembangan olahraga di wilayah perbatasan RI-Malaysia.

Pemilihan ketua KONI ini diikuti oleh 38 Cabang Olahraga (Cabor) yang memiliki hak suara. Muhammad Yasin berhasil meraih dukungan mayoritas dengan 29 suara, jauh melampaui Tri Wahyuni yang mendapatkan 8 suara. Sementara itu, Alson, kandidat lainnya, tidak memperoleh suara karena ketidakhadirannya dalam proses pemilihan.

Musorkab kali ini cukup dinamis, terutama terkait dengan status hak suara Cabor. Tim Penyaringan dan Penjaringan (TPP) KONI Nunukan sebelumnya mencatat bahwa sekitar 34 Cabor tidak memenuhi syarat untuk memiliki hak suara.

Namun, kebijakan ini berubah saat Musorkab berlangsung, dan Cabor-Cabor tersebut akhirnya diikutsertakan sebagai pemilik hak suara. Sayangnya, Federasi Olahraga Karate-Do Indonesia (FORKI) tidak dapat menggunakan hak suaranya karena absen dalam pemilihan.

Dalam pidato kemenangannya, Muhammad Yasin menyampaikan komitmennya untuk menjadikan KONI Nunukan sebagai organisasi olahraga yang profesional, solid, dan memiliki perencanaan yang matang.

“Dengan semangat energi baru, saya yakin Nunukan mampu mencetak prestasi yang membanggakan. Salah satu langkahnya adalah dengan meningkatkan kualitas sarana dan prasarana olahraga agar lebih modern dan berdaya saing,” tegasnya.

Sebagai pemimpin baru KONI Nunukan, Muhammad Yasin telah menyiapkan sejumlah misi penting untuk memajukan dunia olahraga di wilayah perbatasan ini, salah satunya pembinaan atlet dan pelatih yang terarah, berjenjang, dan berkelanjutan menjadi kunci untuk melahirkan atlet-atlet berprestasi dari perbatasan yang dapat mengharumkan nama Indonesia.

Dengan terpilihnya Muhammad Yasin, diharapkan akan muncul semangat baru dalam dunia olahraga di Kabupaten Nunukan. Dukungan dan kerja sama dari semua pihak akan sangat penting untuk mewujudkan visi dan misi yang telah dicanangkan, serta membawa olahraga Nunukan ke tingkat yang lebih tinggi. (bed)




Petani Nyambi Jadi Pengedar Sabu Diciduk Polisi

NUNUKAN – Satresnarkoba Polres Nunukan berhasil mengamankan seorang pria berinisial AS (28) atas dugaan kepemilikan dan peredaran narkotika jenis sabu.

Penangkapan dilakukan pada hari Kamis, 2 Oktober 2025, sekitar pukul 15.30 WITA di sebuah rumah di Jl. Maspul, RT.007 RW. 002, Kelurahan Selisun, Kecamatan Nunukan Selatan, Kabupaten Nunukan.

AS yang berprofesi sebagai petanI, tidak bisa mengelak saat petugas menemukan barang bukti berupa sembilan bungkus plastik transparan berisi sabu dengan berat bruto sekitar 4,33 gram.
Selain sabu, polisi juga mengamankan barang bukti lain berupa satu buah plastik transparan, selembar tisu putih, satu kotak rokok merk “PIO”, uang tunai Rp. 2.050.000 yang diduga hasil penjualan sabu, dan satu unit handphone merk SAMSUNG warna hitam.

Penangkapan ini bermula dari laporan masyarakat yang resah dengan aktivitas peredaran narkoba di wilayah Nunukan. Menindaklanjuti laporan tersebut, personel Satresnarkoba Polres Nunukan melakukan penyelidikan dan mendapatkan informasi akurat mengenai keberadaan AS yang diduga menguasai narkotika jenis sabu di sebuah rumah di Jl. Maspul.

“Setelah mendapatkan informasi yang cukup, kami langsung bergerak menuju lokasi dan melakukan penggerebekan,” ujar Kapolres Nunukn AKBP Bonifasius Rumbewas SIK melalui Kasi Humas Polres Nunukan Ipda Sunarwan kepada media ini.

“Saat dilakukan penggeledahan badan dan rumah yang disaksikan oleh ketua RT setempat, kami menemukan barang bukti sabu yang disembunyikan di dalam kotak rokok merk ‘PIO’ yang tersimpan di dalam lemari pakaian,” lanjut Sunarwan.

Dari hasil interogasi awal, AS mengakui bahwa sabu tersebut telah diedarkan di wilayah Kabupaten Nunukan dan sebagian telah laku terjual.

Saat ini, terlapor dan barang bukti telah dibawa ke Mako Polres Nunukan untuk dilakukan proses penyidikan lebih lanjut. Pihak kepolisian masih terus mengembangkan kasus ini untuk mengungkap jaringan peredaran narkoba yang lebih besar di wilayah Nunukan. (bed)




Tiga Kandidat Ketua KONI Siap Adu Strategi di Musorkab

NUNUKAN – Aroma persaingan di dunia olahraga Kalimantan Utara semakin terasa, khususnya di Kabupaten Nunukan. Tiga nama telah resmi diumumkan oleh Tim Penjaringan dan Penyaringan (TPP) sebagai kandidat Ketua Umum Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Kabupaten Nunukan periode 2025-2029 yakni, Muhammad Yasin, Tri Wahyuni, dan Alson.

Kepastian ini tertuang dalam Berita Acara TPP Nomor 02/TPP-KONI/VII/NNK/2025, yang menyatakan bahwa ketiga tokoh ini telah lolos verifikasi dan siap bersaing memajukan olahraga di Bumi Borneo.

Hasanuddin, anggota TPP, didampingi Muhammad Chaidir, Supriyadi, dan Asmar, menyampaikan, proses penjaringan telah tuntas. Ketiga kandidat memenuhi syarat untuk membawa KONI Nunukan ke arah yang lebih baik.

Nama-nama ini akan menjadi pusat perhatian dalam Musyawarah Olahraga Kabupaten (Musorkab), forum tertinggi yang akan menentukan siapa yang layak memimpin KONI Nunukan.

Sebanyak 34 cabang olahraga (cabor) dengan status peserta penuh akan menggunakan hak suaranya. Ditambah satu suara dari KONI Provinsi Kalimantan Utara dan satu suara dari KONI Nunukan, total 36 suara akan menjadi penentu arah kebijakan olahraga di kabupaten ini.

Empat cabor lain yang masa berlaku SK kepengurusannya habis, hanya berstatus peninjau tanpa hak suara.

“Penjaringan sudah berjalan sejak 22 September 2025. Kami pastikan semua sesuai aturan dan tanpa masalah,” tegasnya.

Ketua Panitia Pelaksana Musorkab, Azril, mengumumkan,  Musorkab akan digelar di Aula Lantai 5 Kantor Bupati Nunukan, Sabtu, 4 Oktober 2025, pukul 08.30 –17.00 WITA.

“Kami sudah siapkan segala sesuatunya. Ada 57 undangan yang kami sebar untuk peserta Musorkab, KONI Provinsi, Forkopimda, dan tamu undangan lainnya,” jelas Azril.

Azril berharap Musorkab berjalan lancar dan menjunjung tinggi sportivitas. “Semangat fair play harus jadi landasan utama, demi kemajuan olahraga Nunukan dan Kalimantan Utara,” tegasnya.

Dengan semangat baru dan harapan besar, Musorkab KONI Nunukan siap menjadi tonggak penting bagi perkembangan olahraga di Kalimantan Utara. Siapakah yang akan terpilih? Kita tunggu saja. (bed)