Teguran Tidak Cukup, Saatnya Tindakan Tegas atas Pelanggaran Hukum di Tempat Karaoke Sebatik

Oleh:
Andi Yakub, S.Kep., Ns.
Anggota DPRD Kabupaten Nunukan

Pulau Santri di Ujung Negeri

Pulau Sebatik bukan hanya beranda terdepan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI), tetapi juga dikenal sebagai wilayah yang religius. Identitas sebagai “Pulau Santri” adalah kebanggaan masyarakat Sebatik yang selama ini hidup dalam tatanan sosial yang menjunjung nilai moral, agama, dan kearifan lokal.

Namun ironis, di tengah citra itu, masih ditemukan praktik-praktik yang jelas melanggar hukum dan menodai nilai sosial masyarakat. Temuan terbaru Dinas Pemuda, Olahraga, dan Pariwisata (Disporapar) Nunukan terkait minuman keras dan kehadiran Ladies Companion (LC) dalam sidak dua gedung karaoke di Sebatik Utara menjadi sinyal keras bahwa kita menghadapi persoalan yang lebih serius dari sekadar pelanggaran izin usaha.

Lebih dari Sekadar Pelanggaran Administratif

Pemberian Surat Peringatan ke-3 (SP3) kepada dua tempat karaoke itu memang langkah administratif yang sesuai dengan kewenangan pemerintah daerah. Namun, harus disadari bahwa teguran administratif tidak akan menyelesaikan persoalan yang sudah merambah ke ranah pidana.

Ketika di dalam tempat karaoke ditemukan penjualan minuman keras tanpa izin, penyediaan LC, dan bahkan indikasi praktik prostitusi terselubung, maka tindakan tersebut sudah jelas melanggar hukum, bukan sekadar pelanggaran perizinan. Lebih jauh lagi, laporan adanya anak-anak usia sekolah yang masuk atau bahkan diduga dipekerjakan di tempat tersebut membuka potensi pelanggaran terhadap Undang-Undang Perlindungan Anak dan Undang-Undang Pemberantasan Tindak Pidana Perdagangan Orang (TPPO).

Dimensi Hukum yang Tak Bisa Diabaikan

Ada sejumlah ketentuan hukum yang seharusnya menjadi dasar penindakan:
Pasal 296 dan 506 KUHP melarang praktik prostitusi dan penyediaan tempat cabul.

Undang-Undang No. 35 Tahun 2014 tentang Perlindungan Anak, Pasal 76I dan 88, menegaskan pidana berat bagi siapa pun yang melibatkan anak dalam prostitusi.

Undang-Undang No. 7 Tahun 2014 tentang Perdagangan, Pasal 106, mengancam pidana 5 tahun penjara bagi pelaku usaha yang memperdagangkan barang terlarang seperti minuman beralkohol tanpa izin.

Dengan dasar itu, tindakan penyegelan sementara atau teguran tertulis seharusnya diikuti dengan langkah penegakan hukum terpadu oleh aparat penegak hukum: Kepolisian, PPNS, Kejaksaan, dan bahkan koordinasi dengan aparat TNI yang memiliki fungsi teritorial di wilayah perbatasan.

Sebatik, Perbatasan yang Rentan

Kita tidak boleh menutup mata bahwa Sebatik adalah wilayah perbatasan yang rentan terhadap berbagai kejahatan lintas negara, termasuk TPPO, peredaran minol ilegal, dan penyelundupan manusia. Keberadaan tempat hiburan malam yang tidak taat aturan hanya akan memperlebar ruang bagi praktik-praktik ilegal yang berpotensi menembus batas negara.

Jika tidak dikendalikan dengan tegas, Sebatik yang seharusnya menjadi benteng moral bangsa justru bisa berubah menjadi celah sosial yang melemahkan kedaulatan dan martabat daerah perbatasan.

Perlu Langkah Terpadu dan Keberanian Politik

DPRD Kabupaten Nunukan mendorong Pemerintah Daerah untuk membentuk Tim Terpadu Penegakan Ketertiban Sosial di Sebatik, melibatkan unsur Satpol PP, Kepolisian, TNI, Kejaksaan, Disporapar, Dinas Perizinan, dan tokoh masyarakat.

Penegakan hukum harus dilakukan secara berani, transparan, dan konsisten, tanpa pandang bulu terhadap siapa pun yang bermain di belakang praktik ilegal ini.

Sebagai wakil rakyat, saya menilai inilah momentum untuk memulihkan marwah Sebatik, menjaga moral generasi muda, serta menegakkan hukum tanpa kompromi terhadap pelanggaran yang merusak sendi sosial dan keagamaan masyarakat.

Menjaga Marwah Pulau Santri

Sebatik adalah kebanggaan kita bersama. Tidak boleh ada ruang bagi praktik maksiat, perdagangan manusia, atau peredaran minuman keras di tanah perbatasan ini.

Menutup tempat hiburan malam yang melanggar izin bukanlah tindakan anti-hiburan, melainkan tindakan penyelamatan sosial, agar hiburan tidak berubah menjadi kemaksiatan, dan ekonomi kreatif tidak menjadi kedok bagi pelanggaran moral.

Pulau Santri harus dijaga, bukan hanya dengan slogan, tetapi dengan tindakan nyata dan keberanian menegakkan hukum di semua lini. (***)




Akses Pendidikan Makin Mudah, Wabup Nunukan Beri Bantuan Perahu Ketinting untuk Pelajar di Lumbis

NUNUKAN – Pemerintah Kabupaten Nunukan menyerahkan 8 unit bantuan perahu ketinting lengkap kepada kelompok masyarakat di Kecamatan Lumbis, Kabupaten Nunukan.

Bantuan ini diberikan kepada warga Desa Ubol Alun, Desa Salan, dan Desa Sungoi. Penyerahan secara simbolis ini dihadiri Wakil Bupati Nunukan, Hermanus, di Dermaga Daapiton Mansalong, Kecamatan Lumbis, Senin (27/10/2025).

Wakil Bupati Nunukan, Hermanus berharap agar desa penerima bantuan dapat merawat dan menjaga perahu demi masa depan penerus.

“Berkaitan dengan program pengadaan perahu ketinting yang diperuntukan untuk transportasi anak sekolah, saya berharap perlunya merawat perahu karena kekuatan kayu yang ada saat ini tidak sama dengan kayu jaman dahulu,” tuturnya.

Kegiatan diakhiri dengan peninjauan langsung perahu ketinting lengkap ke tepi sungai. Perahu dilengkapi dengan dayung, mesin, dan pelampung sebagai alat keselamatan.

“Tolong sampaikan pada para motoris yang menjalankan perahu jangan sampai lupa selalu pakaikan pelampung pada anak-anak sekolah yang menggunakan perahu saat menyebrang kesekolah maupun saat pulang sekolah,” pesan Hermanus.

Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Nunukan, H. Muhammad Amin melaporkan, program bantuan perahu ketinting ini merupakan anggaran Pemerintah Kabupaten Nunukan Tahun 2025 yang diserahkan kepada masyarakat melalui kepala desa, untuk kemudahan transportasi di tiga desa, terutama bagi anak sekolah.

“Dananya ini bersumbar dari anggaran daerah dan memang diperuntukan bagi warga yang sangat membutuhkannya,” ungkap Amin.

Camat Lumbis Ogong, Musa S Sos mewakili warganya mengucapkan terima kasih kepada Wabup Nunukan Hermanus selaku Pemerintah Kabupaten Nunukan  atas bantuan yang diberikan kepada warganya, terutama anak-anak sekolah.

“Karena mengingat ke tiga desa memang jauh dari lokasi sekolah mulai dari SD, SMP dan SMK. Bantuan ini memang sangat tepat sasaran mengingat alat transportasi ini memang sangat dibutuhkan untuk sekolah, dan perahu ini nantinya juga bisa dimanfaatkan untuk transportasi yang lainnya seperti mengantar orang sakit ke Puskesmas Pinter atau ke Mansalong,” ungkapnya. (adv)




Peringatan Hari Sumpah Pemuda ke-97, Semangat Persatuan Berkobar, Generasi Muda Garda Terdepan

NUNUKAN – Pemerintah Daerah Kabupaten Nunukan bersama KNPI (Komite Nasional Pemuda Indonesia) menggelar upacara peringatan Hari Sumpah Pemuda ke-97 di Halaman Kantor Bupati Nunukan, Selasa (28/10).

Plt. Sekretaris Daerah Ir. Jabbar bertindak sebagai inspektur upacara, mewakili Bupati Nunukan H. Irwan Sabri.

Upacara ini merupakan agenda rutin tahunan yang bertujuan untuk mengenang semangat persatuan dan kesatuan yang dicetuskan oleh para pemuda Indonesia pada tahun 1928. Tahun ini, peringatan Hari Sumpah Pemuda mengusung tema “Pemuda Pemudi Bergerak, Indonesia Bersatu,” yang menekankan pentingnya peran aktif generasi muda dalam memajukan bangsa.

Dalam amanat Menteri Pemuda dan Olahraga Erick Thohir yang dibacakan oleh Plt. Sekda Ir. Jabbar, disampaikan bahwa peringatan Sumpah Pemuda ke-97 adalah momen bersejarah yang menandai lahirnya kesadaran nasional pemuda dari berbagai daerah, suku, dan bahasa untuk bersatu demi Indonesia merdeka.

“Pemuda dan pemudi Indonesia harus terus bergerak, berkarya, dan berinovasi untuk mewujudkan Indonesia yang lebih maju di tengah perkembangan dunia digital. Jadilah pemuda yang adaptif, kreatif, dan berintegritas,” ujar Jabbar.

Ia juga menambahkan, pemuda Indonesia harus mampu menjadi pelaku perubahan, bukan hanya penonton. Selain itu, Jabbar juga menekankan pentingnya menjaga persatuan di tengah perbedaan suku, agama, dan budaya.

“Perbedaan bukanlah penghalang, melainkan kekayaan yang memperindah bangsa Indonesia,” katanya.

Menutup sambutannya, Menpora mengajak seluruh pemuda Indonesia untuk menyalakan kembali api semangat perjuangan dan melanjutkan cita-cita luhur para pendahulu bangsa dengan langkah nyata.

“Mari kita terus bergerak bersama, bergandengan tangan tanpa memandang perbedaan. Bersama, kita bisa membangun Indonesia yang lebih kuat, adil, maju, dan sejahtera,” tutupnya.

Peringatan Hari Sumpah Pemuda ini diharapkan dapat menjadi momentum bagi para pemuda di Kabupaten Nunukan untuk terus berkontribusi dalam pembangunan daerah dan bangsa. (adv)




Selamatkan Nyawa dalam 4 Menit, IDI Latih Warga Perbatasan Jadi Penolong Pertama

NUNUKAN – Di tengah keterbatasan akses medis yang dihadapi masyarakat perbatasan, Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Kabupaten Nunukan mengambil langkah proaktif dengan melatih warga menjadi penolong pertama dalam situasi darurat medis.

Pelatihan ini diharapkan dapat meningkatkan angka keselamatan jiwa di wilayah yang sulit dijangkau oleh layanan kesehatan yang cepat.

Kegiatan yang dikemas dalam Seminar Awam dan Workshop Kesehatan ini diselenggarakan di Gedung Aztrada, Sebatik Timur, pada Minggu (26/10), bertepatan dengan peringatan HUT ke-75 IDI. Inisiatif ini mendapat sambutan hangat dari berbagai kalangan masyarakat.

Ketua IDI Nunukan, dr. Sholeh Rauf, menekankan pentingnya pelatihan Bantuan Hidup Dasar (BHD) seperti penanganan henti napas dan henti jantung, terutama di daerah terpencil.

“Kita ingin warga tidak lagi panik saat menghadapi situasi darurat. Empat menit pertama sangat menentukan hidup dan mati seseorang,” ujarnya.

Berbeda dengan seminar kesehatan pada umumnya, kegiatan ini memberikan pengalaman praktik langsung kepada peserta. Mereka diajarkan cara melakukan kompresi dada, membuka jalan napas, dan memberikan bantuan pernapasan menggunakan manekin medis. Ratusan peserta yang terdiri dari ASN, anggota TNI/Polri, guru, dan masyarakat umum tampak antusias mengikuti pelatihan ini.

Plt Sekda Nunukan, Ir. Jabbar, membuka langsung acara tersebut dan memberikan apresiasi atas inisiatif IDI. Menurutnya, program ini sangat relevan sebagai bentuk literasi keselamatan bagi masyarakat perbatasan.

“Di sini sering terjadi kasus darurat medis, tetapi korban seringkali kehilangan nyawa karena tidak ada yang tahu apa yang harus dilakukan. Program ini sangat membantu,” kata Jabbar.

Pelatihan ini juga menghadirkan dr. Fadzly dari Medical Center Tawau, Malaysia, yang menekankan pentingnya peran masyarakat dalam rantai penyelamatan. “Dokter datang belakangan, tetapi penyelamatan dimulai dari masyarakat,” tegasnya.

IDI Nunukan berencana untuk memperluas pelatihan ini hingga tingkat kelurahan dan desa, dengan melibatkan berbagai elemen masyarakat seperti guru, pemuda, aparat desa, serta komunitas keagamaan. Selain itu, IDI juga mulai memperkenalkan alat AED (Automated External Defibrillator) di fasilitas umum.

“Kami ingin membangun budaya tanggap darurat. Di perbatasan, setiap orang harus siap menjadi penyelamat,” pungkas dr. Sholeh Rauf, menegaskan komitmen IDI dalam meningkatkan kesiapsiagaan masyarakat dalam menghadapi kondisi darurat medis.

Dengan adanya pelatihan ini, diharapkan masyarakat Nunukan, khususnya di wilayah perbatasan, dapat lebih siap dan sigap dalam memberikan pertolongan pertama, sehingga dapat menekan angka kematian akibat keterlambatan penanganan medis. (adv)




Ratusan Pramuka Siaga Semarakkan Pesta Siaga Se-Pulau Sebatik 2025

NUNUKAN – Pelaksana Tugas (Plt) Sekda Nunukan, Ir. Jabbar, M.Si, secara resmi membuka Pesta Siaga Pramuka Se-Pulau Sebatik 2025 di RTP Aji Kuning, Sebatik Tengah, pada Minggu (26/10).

Acara ini menjadi wadah bagi ratusan peserta dari berbagai Sekolah Dasar (SD) di seluruh Pulau Sebatik untuk menunjukkan semangat dan kreativitas mereka.

Dalam sambutannya, Ir. Jabbar mengungkapkan kebanggaannya atas antusiasme tinggi yang ditunjukkan oleh para peserta. “Saya sangat bangga melihat minat anak-anak terhadap Pramuka tetap tinggi, terutama di era digital yang didominasi oleh penggunaan HP dan media sosial,” ujarnya.

Jabbar menambahkan, Pesta Siaga Pramuka memiliki peran penting dalam membentuk karakter generasi muda.

“Kegiatan ini sangat bermanfaat untuk membentuk jiwa dan karakter anak-anak, agar mereka menjadi generasi yang kuat, tangguh, mandiri, dan memberikan manfaat bagi bangsa dan negara,” katanya.

Ia juga menekankan pentingnya kemandirian yang dilatih melalui kegiatan ini. “Yang biasanya apa-apa disiapkan oleh mamanya, sekarang harus mulai menyiapkan segalanya sendiri. Yang biasanya tidak pernah membantu mamanya memasak di rumah, setelah kegiatan ini harus belajar memasak. Yang biasanya harus dibangunkan orang tua, mulai sekarang harus belajar untuk bangun sendiri,” jelasnya.

Ketua Panitia Kegiatan, Hasrul, menjelaskan bahwa Pesta Siaga tahun ini diikuti oleh 368 peserta dari 23 gugus depan se-Pulau Sebatik. Tujuan utama dari kegiatan ini adalah untuk menumbuhkan semangat persaudaraan di antara anggota Pramuka Siaga melalui berbagai kegiatan yang menyenangkan dan penuh kreativitas.

Pesta Siaga Pramuka Se-Pulau Sebatik 2025 diharapkan dapat menjadi momentum bagi para peserta untuk mengembangkan diri, mempererat tali persaudaraan, dan meningkatkan semangat kepramukaan di kalangan generasi muda Pulau Sebatik. (adv)




Bupati Nunukan Uji Jaringan Starlink di Krayan, Pendidikan Perbatasan Semakin Terhubung

NUNUKAN – Bupati Nunukan, H. Irwan Sabri, memimpin rapat daring dari dataran tinggi Krayan, wilayah perbatasan RI-Malaysia, untuk menguji jaringan internet Starlink (24/10/2025). Langkah ini menandai komitmen pemerintah daerah untuk menjangkau masyarakat di pelosok terpencil.

Dari Krayan, Irwan Sabri memastikan dua program prioritasnya berjalan sesuai rencana: pemberian seragam sekolah gratis dan pemasangan Starlink di sekolah-sekolah yang sulit dijangkau internet. Pembagian seragam gratis dimulai dari Krayan, sekaligus menguji koneksi Starlink yang telah dipasang di wilayah yang sebelumnya blank spot.

Program pemasangan Starlink telah mencapai 90 persen, dengan 72 SD di 17 kecamatan kini menikmati akses internet berkat anggaran Rp 3,6 miliar. Untuk tingkat SMP, 13 SMPN di 9 lokasi telah terhubung dengan anggaran Rp 195 juta.

“Hari ini kita sudah merasakan sendiri manfaat internet. Kita bisa bertukar sapa, saling berbincang persoalan di sekolah. Kita akan tingkatkan terus koneksi internet, demi kelancaran pembangunan dan kualitas pendidikan di perbatasan,” ujar Irwan Sabri saat kegiatan daring pembagian seragam sekolah gratis.

Dalam kesempatan tersebut, Irwan Sabri mengajak seluruh masyarakat Nunukan untuk bersatu dan berkontribusi dalam pembangunan daerah. Ia menekankan pentingnya persatuan, saling menghargai perbedaan, dan bergerak bersama demi kesejahteraan bersama.

“Satu persatu apa yang saya dan Pak Hermanus (Wakil Bupati) janjikan akan kami tunaikan. Mohon dukungan masyarakat, agar semua janji saya bisa selesai tahun 2025,” pungkasnya.

Di tengah perayaan HUT ke-26 Kabupaten Nunukan, Irwan Sabri tak hanya berpesta, tapi bekerja keras mewujudkan visi perubahan. Dari Krayan, ia mengirimkan sinyal kuat bahwa Nunukan siap menjadi daerah yang demokratis, sejahtera, adil, dan mandiri.

“Kita patut bersyukur, Nunukan terus maju dan berkembang. Perubahan terjadi di semua lini kehidupan,” ujarnya penuh semangat.

Irwan Sabri juga menyoroti kemajuan pesat di Krayan, yang kini telah dimekarkan menjadi lima kecamatan. Infrastruktur seperti jalan aspal dan bandara modern yang dulunya hanya mimpi, kini menjadi kenyataan yang membanggakan.

“Krayan yang dulu hanya dua kecamatan, kini jadi lima. Jalan aspal yang dulu hanya mimpi, kini bisa kita lewati. Bandara kayu kecil kini jadi bandara modern,” jelasnya. (adv)




Bupati Nunukan Ingatkan Kepala OPD untuk Realisasikan 100 Persen Program Unggulan

NUNUKAN – Bupati Nunukan, H. Irwan Sabri, menekankan pentingnya realisasi penuh terhadap 17 program arah baru menuju perubahan kepada seluruh kepala Organisasi Perangkat Daerah (OPD).

Arahan ini disampaikan saat membuka Rapat Koordinasi dan Pengendalian (Rakorda) Pelaksanaan RKPD Triwulan Ke-3 Tahun 2025 di Kantor Bupati Nunukan, Rabu (22/10).

Dalam Rakorda yang dihadiri oleh Plt. Sekretaris Daerah (Sekda) Nunukan Ir. Jabbar, para kepala OPD, Tim Percepatan Pembangunan Daerah (TP2D), serta kepala bagian dan kepala bidang, Bupati menyatakan komitmennya untuk mengawal langsung realisasi program tersebut.

“Untuk memastikan realisasinya, Saya bersama dengan Wakil Bupati, Plt. Sekda dan Kepala Bappeda Litbang akan langsung melakukan pendalaman,” tegasnya.

Program 17 arah baru menuju perubahan merupakan program unggulan yang menjadi janji politik Bupati Nunukan Irwan Sabri dan Wakil Bupati Nunukan Hermanus. Program ini diharapkan dapat membawa perubahan signifikan bagi Kabupaten Nunukan.

Selain fokus pada program unggulan, Bupati  juga meminta para kepala OPD untuk mempercepat realisasi fisik dan keuangan kegiatan di masing-masing OPD. Ia menekankan pentingnya koordinasi dan sinergi lintas OPD dalam mengatasi hambatan yang mungkin muncul.

“Jika menemui hambatan, para kepala OPD diminta melakukan koordinasi dan sinergi lintas OPD, termasuk melakukan inovasi dan tukar pengalaman agar penyelesaian programnya bisa lebih efektif dan efisien,” ujarnya.

Dengan adanya Rakorda ini, diharapkan seluruh program dan kegiatan di Kabupaten Nunukan dapat berjalan sesuai rencana dan memberikan manfaat maksimal bagi masyarakat. (adv)




Suasana Haru Warnai Pisah Kenang Kepala Kejaksaan Negeri Nunukan

NUNUKAN – Suasana haru dan penuh kehangatan mewarnai Acara Pisah Kenang Kepala Kejaksaan Negeri Nunukan, Fatoni Hatam, di Restoran Lenflin, Rabu malam (21/10).

Acara ini menandai berakhirnya masa jabatan Fatoni Hatam sebagai Kepala Kejaksaan Negeri Nunukan.

Dalam kesempatan tersebut, Fatoni Hatam menyampaikan ucapan terima kasih kepada pemerintah dan seluruh masyarakat di Kabupaten Nunukan atas kebersamaan dan dukungannya selama ini.

“Dinamika dan tantangan yang saya hadapi saat bertugas memang sangat terasa, tapi berkat dukungan dan kolaborasi yang baik antara pemerintah dan kejaksaan, semua permasalahan-permasalahan yang ada dapat terselesaikan dengan baik,” kata Fatoni.

Bupati Nunukan H. Irwan Sabri juga menyampaikan apresiasinya kepada Fatoni Hatam. Meski belum lama berinteraksi secara langsung, Bupati  mengakui bahwa Fatoni Hatam mampu menjalin sinergi dan kolaborasi yang sangat erat dengan Pemerintah Kabupaten Nunukan.

Bupati juga mendoakan Fatoni Hatam agar sukses di tempat tugas yang baru. “Saya percaya, pengabdian dan kinerja yang baik selama ini akan mendapatkan ganjaran dari Allah SWT. Akhirnya, selamat bertugas di tempat tugas yang baru, semoga kesuksesan dan kelancaran akan selalu menyertai perjalanan karir Bapak Fatoni Hatam dan keluarga,” ujar Irwan.

Acara pisah kenang ini dihadiri oleh jajaran Kejaksaan Negeri Nunukan, Forkopimda, kepala OPD, pimpinan instansi vertikal, pimpinan BUMN, serta tokoh-tokoh masyarakat. Acara berlangsung dengan penuh keakraban dan menjadi momen perpisahan yang tak terlupakan. (adv)




Subsidi Ongkos Angkut, Upaya Pemerintah Nunukan Tingkatkan Kesejahteraan Masyarakat di Wilayah Terpencil

NUNUKAN – Pemerintah Kabupaten Nunukan terus berupaya meningkatkan kesejahteraan masyarakat di wilayah terpencil, khususnya di Krayan dan Krayan Selatan, melalui program subsidi ongkos angkut (SOA).

Program ini menjadi andalan pemerintah daerah dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat yang memiliki keterbatasan akses transportasi.

Bupati Nunukan H. Irwan Sabri mengatakan, pesawat merupakan satu-satunya akses untuk menjangkau wilayah Krayan. Namun, harga tiket pesawat yang relatif mahal seringkali menjadi kendala bagi masyarakat. Oleh karena itu, pemerintah daerah mengambil kebijakan untuk memberikan subsidi ongkos angkut penumpang dan barang.

“Sasaran kita adalah pemenuhan kebutuhan pokok masyarakat untuk hari besar keagamaan. Seperti natal dan tahun baru. Jadi SOA barang via udara kita usahakan mengcover kebutuhan masyarakat di lima Kecamatan Krayan,” ujar Bupati Nunukan usai melakukan kegiatan launching SOA barang dan penumpang di Bandar Udara (Bandara) Nunukan, Selasa (21/10/2025).

Dikatakan, program SOA angkut penumpang udara dengan rute Nunukan-Long Layu senilai kurang lebih Rp 1 miliar.
Anggaran ini bersumber dari bantuan keuangan Pemerintah Provinsi Kalimantan Utara yang telah masuk dalam APBD Perubahan Kabupaten Nunukan tahun anggaran 2025.

“Pemerintah Kabupaten Nunukan menyampaikan ucapan terima kasih kepada Gubernur Kalimantan Utara, Zainal Paliwang, atas bantuan keuangan yang diberikan,” kata Bupati.

Selain subsidi ongkos angkut penumpang, pemerintah daerah juga meluncurkan program SOA udara barang. Program ini bertujuan untuk membantu membiayai ongkos angkut kebutuhan pokok masyarakat dari pusat distribusi hingga daerah perbatasan dan terpencil di Kabupaten Nunukan.

Adapun volume penerbangan untuk rute Bandara Nunukan-Bandara Long Bawan sebanyak 18 kali penerbangan dengan pengiriman barang 21.600 kg, rute Bandara Nunukan-Bandara Binuang sebanyak 5 kali penerbangan dengan pengiriman barang 3.000 kg, dan rute Bandara Nunukan-Bandara Long Layu sebanyak 5 kali penerbangan dengan pengiriman barang 3.000 kg. Total SOA udara barang yang bersumber dari APBD Kabupaten sebesar Rp1,39 miliar.

Pemerintah Kabupaten Nunukan juga melaksanakan subsidi ongkos angkut barang via sungai senilai Rp 448.000.000 di wilayah Kecamatan Lumbis Ogong, Kecamatan Lumbis Pansiangan, dan Kecamatan Lumbis Hulu dengan total barang pokok yang diangkut sebanyak 49.350 kg.

“Tujuan dari SOA barang ini adalah untuk pemerataan penyediaan barang kebutuhan pokok masyarakat di daerah perbatasan dan menjaga stabilitas harga barang kebutuhan pokok,” tegas Irwan.

Pemerintah daerah berharap dengan adanya program SOA ini, masyarakat di Krayan dan Krayan Selatan dapat memanfaatkannya dengan sebaik-baiknya. “Ke depan, pemerintah daerah akan terus berupaya agar daerah dengan keterbatasan akses transportasi dapat terlayani dengan baik,” pungkasnya. (adv)




Meriahkan Penutupan HUT ke-26 dengan PARAS Fest dan Festival Kebudayaan

NUNUKAN – Puncak perayaan Hari Ulang Tahun (HUT) Kabupaten Nunukan ke-26 ditutup dengan meriah melalui acara Penutupan PARAS Fest dan Festival Kebudayaan, yang berlangsung pada Sabtu malam (18/10/2025) di GOR Dwikora, Kabupaten Nunukan.

Acara penutupan dihadiri oleh Bupati Nunukan, perwakilan DPRD, jajaran Forkopimda, kepala perangkat daerah, pimpinan instansi vertikal, tokoh masyarakat, dan warga Nunukan<span;> ini sukses memukau ratusan warga dari berbagai kalangan.

Plt. Sekretaris Daerah (Sekda) Nunukan Ir. Jabbar, selaku Ketua Panitia Pelaksana, menyampaikan rasa syukur atas dukungan seluruh pihak yang telah berkontribusi dalam menyukseskan rangkaian kegiatan HUT Kabupaten Nunukan ke-26.

Perayaan tahun ini mengusung tema “Energi Baru Nunukan Maju”, mencerminkan semangat kebangkitan dan perubahan positif untuk masa depan Nunukan. Rangkaian kegiatan HUT berlangsung selama sebulan penuh, melibatkan empat wilayah dan lima kecamatan, dimulai dengan Pawai Budaya di Sebatik (4 Oktober), dilanjutkan di Pulau Nunukan (11 Oktober), hingga pawai penutup di Kecamatan Sebuku.

Bupati Nunukan menyampaikan apresiasi kepada seluruh pihak yang berpartisipasi, khususnya masyarakat yang memeriahkan setiap kegiatan.

“Meskipun tanpa artis ibu kota, semangat dan partisipasi masyarakat tetap luar biasa. Dengan melibatkan lebih banyak pelaku lokal, dampak ekonominya terasa langsung oleh warga,” ujarnya.

Bupati Nunukan H. Irwan Sabri menekankan bahwa kesederhanaan perayaan kali ini adalah bentuk keberpihakan pada masyarakat, agar peringatan hari jadi memberikan manfaat nyata dan tidak hanya seremonial. Beliau juga memohon maaf atas kekurangan selama pelaksanaan dan mengajak masyarakat untuk terus menjaga semangat kebersamaan.

Dengan mengucap syukur, Bupati secara resmi menutup seluruh rangkaian kegiatan PARAS Fest dan Festival Kebudayaan HUT Kabupaten Nunukan ke-26 Tahun 2025. Acara penutupan dimeriahkan dengan penampilan tari-tarian dari berbagai suku serta penyerahan piala dan penghargaan kepada para pemenang lomba. (adv)