Tersangka Pembakaran Desa Mansalong Ditangkap, Sakit Hati Jadi Motif Utama

NUNUKAN – Teka-teki di balik kebakaran besar yang menghanguskan Desa Mansalong, Kecamatan Lumbis, Kabupaten Nunukan, akhirnya terkuak. Polres Nunukan telah menetapkan seorang warga setempat sebagai tersangka utama dalam kasus ini.

Kapolres Nunukan, AKBP Bonifasius Rumbewas, mengungkapkan, penetapan tersangka ini merupakan hasil dari serangkaian penyelidikan intensif dan pemeriksaan saksi-saksi di lapangan. “Untuk tersangkanya sudah ada satu. Saat ini kami sedang menyesuaikan lagi dengan pengumpulan bukti-bukti tambahan untuk memastikan secara penuh,” ujar Kapolres Nunukan saat ditemui usai mengikuti Paripurna HUT ke-26 Kabupaten Nunukan di kantor DPRD Nunukan, Minggu (12/10/2025).

Berdasarkan Berita Acara Pemeriksaan (BAP) dan bukti-bukti yang terkumpul, polisi meyakini bahwa pelaku memang terlibat dalam aksi pembakaran tersebut. Bahkan, tersangka telah mengakui perbuatannya. “Dengan petunjuk dan keterangan saksi, arah penyelidikan sudah jelas. Yang bersangkutan pun mengakui perbuatannya,” tegas Bonifasius.

Motif di balik tindakan nekat ini ternyata adalah rasa sakit hati pribadi. Namun, pihak kepolisian masih terus mendalami kemungkinan adanya keterlibatan pihak lain.

Pasca kejadian, Polres Nunukan berkoordinasi dengan berbagai instansi terkait untuk menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat. Kapolres juga memastikan komitmennya untuk menuntaskan kasus ini secara transparan dan profesional, serta menjaga situasi kamtibmas di Lumbis tetap kondusif.

“Kami akan mengundang Bupati dan Wakil Bupati Nunukan untuk bersama-sama memberikan edukasi kepada masyarakat agar tetap tenang dan tidak terpancing dengan isu-isu yang beredar,” pungkasnya.

Seperti diketahui, Minggu dini hari (14/8/2025), kebakaran hebat melanda Jalan Maramis RT 02, Desa Mansalong, Kecamatan Lumbis, menghancurkan puluhan rumah dan merenggut tempat tinggal warga. Musibah ini tidak hanya menyisakan puing, tetapi juga trauma mendalam bagi para korban.

Plt. Kepala Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan Kabupaten Nunukan, Wahyudi Kawariyin, menyebutkan, sekitar 40 bangunan, termasuk rumah dan toko, ludes terbakar. Pihaknya masih berupaya mencari tahu penyebab pasti kebakaran tersebut.

“Lima unit mobil pemadam kebakaran telah dikerahkan. Tiga dari pos Damkar Lumbis dan dua bantuan dari Kabupaten Malinau,” sebut Wahyudi. “Api berhasil dipadamkan setelah lebih dari tiga jam, namun kerugian yang ditimbulkan sangat besar,” lanjutnya.

Saat ini, para korban kebakaran membutuhkan bantuan mendesak. Banyak dari mereka kehilangan tempat tinggal, pakaian, makanan, dan kebutuhan dasar lainnya. Beberapa warga tampak linglung dan trauma akibat kejadian tersebut. Tidak ada laporan korban jiwa. Namun, kerugian materi diperkirakan mencapai ratusan juta Rupiah. (bed)




Gerebek Lapas Nunukan Dini Hari, TNI-Polri Sikat Barang Terlarang, Kalapas Tegaskan Komitmen Berantas Gangguan Keamanan

NUNUKAN – Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIB Nunukan menggelar razia gabungan bersama TNI dan Polri pada Sabtu (11/10) dini hari. Operasi ini bertujuan memperkuat deteksi dini dan menjaga ketertiban di lingkungan lapas.

Razia yang dipimpin langsung oleh Kepala Lapas Nunukan, Puang Dirham, melibatkan personel Brimob Kompi 1 Batalyon B Pelopor Nunukan, Polisi Militer, serta petugas pengamanan Lapas. Apel gabungan mengawali kegiatan untuk memberikan arahan dan memastikan razia berjalan tertib, profesional, dan humanis.

Kalapas Nunukan, Puang Dirham, menjelaskan, razia ini merupakan implementasi tiga kunci pemasyarakatan maju: deteksi dini gangguan keamanan, pemberantasan narkoba, dan sinergi dengan aparat penegak hukum.

“Razia ini bukan sekadar kegiatan rutin, tetapi bentuk komitmen kami menjaga keamanan dan menciptakan lingkungan pembinaan yang kondusif melalui kerja sama dengan TNI dan Polri,” tegas Puang Dirham.

Fokus pemeriksaan dilakukan di sejumlah blok hunian Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP). Tim gabungan memeriksa kamar secara menyeluruh untuk mencari barang terlarang seperti ponsel, benda tajam, atau alat rakitan yang berpotensi mengganggu keamanan.

Meskipun tidak ditemukan barang berbahaya seperti senjata tajam atau narkoba, petugas berhasil mengamankan sejumlah barang non-permanen seperti kabel, potongan logam, dan alat rakitan sederhana yang berpotensi digunakan secara tidak semestinya. Seluruh barang bukti kemudian didata dan diamankan untuk dimusnahkan.

Puang Dirham menegaskan bahwa pencegahan lebih baik daripada penindakan. Keamanan internal lapas merupakan fondasi utama dalam proses pembinaan.

“Kami tidak menunggu masalah muncul. Razia ini bentuk kesiapsiagaan kami untuk mencegah segala potensi gangguan, termasuk penyelundupan barang yang bisa mengancam keselamatan petugas maupun warga binaan,” tegasnya.

Melalui kegiatan ini, Puang Dirham berharap dapat memperkuat kepercayaan publik terhadap sistem pemasyarakatan. Lapas bukan hanya tempat menahan pelanggar hukum, tetapi juga ruang pembinaan yang aman, manusiawi, dan bebas dari praktik-praktik menyimpang. (bed)




HUT ke-26 Nunukan, Anggota DPRD Desak Percepatan DOB Sebatik, Beranda NKRI Harus Jadi Kota

NUNUKAN – Di momen peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-26 Kabupaten Nunukan, anggota DPRD Nunukan, H. Firman Haji Latif, menyuarakan keinginan kuat untuk percepatan Calon Daerah Otonomi Baru (CDOB) Sebatik.

Ia menekankan pentingnya dukungan dari Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Nunukan dan DPRD Nunukan untuk mewujudkan hal tersebut.

Menurut H. Firman, peran eksekutif dan legislatif sangat krusial dalam mempercepat proses DOB Sebatik. Apalagi, Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kalimantan Utara (Kaltara) melalui Asisten Pemerintahan dan Kesra telah meminta data struktur dan dasar pembentukan presidium berdasarkan surat resmi.

“Antara pemerintah dan DPRD agar menggaungkan DOB Sebatik. Kenapa demikian? Karena ada surat dari provinsi dan kabupaten untuk menyerahkan dokumen presedium,” ujar H. Firman Haji Latif pada Minggu (12/10).

H. Firman menjelaskan,  CDOB Sebatik telah mendapatkan angin segar sejak 27 Februari 2014 lalu, ketika Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) menerbitkan Amanat Presiden (Ampres) DOB Sebatik. Dengan adanya dukungan ini, ia optimis DOB Sebatik akan segera terealisasi.

“Tinggal membuka keran moratorium, InsyaAllah, saya yakin dan percaya DOB Sebatik akan terlaksana. Jadi di HUT Nunukan saya mengharapkan dukungan dari Pemkab Nunukan dan Provinsi Kaltara InsyaAllah, Sebatik dimekarkan menjadi kota,” yakinnya.

H. Firman menegaskan, Sebatik merupakan beranda Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) di ujung Utara Indonesia. Oleh karena itu, pemekaran menjadi kota sangat dibutuhkan untuk meningkatkan pembangunan dan kesejahteraan masyarakat.

“Kita sudah ada Ampres Presiden jadi tinggal dibuka moratorium. Kami juga sudah memperbarui Presedium DOB Sebatik. Kalau dimekarkan, InsyaAllah akan cepat maju,” pungkasnya.

Dengan status kota, Sebatik diharapkan dapat lebih optimal dalam menjaga kedaulatan negara dan meningkatkan kualitas hidup masyarakat perbatasan. (bed)




Berusia 26 Tahun, Ketua DPRD Nunukan Soroti Kemandirian dan Sinergi Masa Depan Daerah

NUNUKAN – Kabupaten Nunukan merayakan hari jadinya yang ke-26 pada tanggal 12 Oktober. Momen ini menjadi refleksi penting bagi daerah yang diibaratkan tengah memasuki fase kedewasaan.

Ketua DPRD Nunukan, Hj. Leppa, menyampaikan harapannya usai mengikuti Rapat Paripurna HUT ke-26 Kabupaten Nunukan di kantor DPRD Nunukan. “Seperti yang disampaikan Bapak Bupati, kemandirian adalah kunci utama. Inovasi, kemandirian, kesejahteraan, dan keadilan adalah harapan yang selalu kita dambakan,” ujarnya.

Hj. Leppa, yang juga merupakan istri dari mantan Bupati Nunukan pertama, H. Abdul Hafid, berharap agar masyarakat dapat merasakan dampak positif dari program kerja yang telah disampaikan Bupati. Ia juga menyoroti pentingnya realisasi 17 poin program energi baru sebagai landasan pemerintahan.

“Saat ini, tidak ada hambatan berarti. Semua berjalan baik, dan kita berharap sinergi antara pemerintah dan DPRD terus terjalin harmonis,” tambahnya.

Namun, Hj. Leppa menekankan bahwa sinergi ini harus didasarkan pada hal-hal positif dan konstruktif. “Segala sesuatu yang tidak baik wajib dikritisi dan diawasi. Jika ada yang kurang baik, kita wajib menegur. Namun, jika sudah baik, kita harus memberikan dukungan penuh,” tegasnya.

“Esensi ‘mengalir seperti air’ adalah kemampuan untuk memilah dan memilih mana yang patut didukung dan mana yang perlu diperbaiki. Dengan begitu, pembangunan akan berjalan sesuai harapan,” pungkas Hj. Leppa.

Dengan semangat kemandirian dan sinergi yang kuat, Kabupaten Nunukan siap melangkah menuju masa depan yang lebih gemilang. (bed)




Nunukan Genap 26 Tahun, Transformasi Gemilang dari 3T Menuju Perbatasan Potensial dan Bermartabat

NUNUKAN – Kabupaten Nunukan merayakan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-26 dengan penuh makna. Bupati Nunukan, H. Irwan Sabri, dalam pidato paripurna di kantor Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Nunukan pada Minggu (12/10/2025), menegaskan, momen ini adalah waktu yang istimewa untuk evaluasi dan refleksi atas perjalanan panjang daerah.

“Peringatan hari ulang tahun pada hari ini merupakan momentum yang sangat istimewa untuk melakukan evaluasi dan refleksi diri atas perjalanan Kabupaten Nunukan selama dua puluh enam tahun ini,” ujar Bupati Irwan Sabri.

Bupati menyoroti akselerasi pembangunan yang luar biasa. Sejak awal berdirinya di tahun 1999 dengan hanya 5 kecamatan, Nunukan kini telah berkembang menjadi 21 kecamatan. “Pertambahan jumlah kecamatan ini menjadi bukti bahwa Kabupaten Nunukan memiliki dinamika dan akselerasi pembangunan yang sangat cepat,” tambahnya.

Pertumbuhan infrastruktur layanan pemerintahan ini sejalan dengan peningkatan jumlah penduduk yang signifikan. Pada tahun 1999, Nunukan dihuni sekitar 107 ribu jiwa. Namun, berdasarkan sensus Badan Pusat Statistik tahun 2024, angka tersebut melonjak drastis menjadi kurang lebih 227.460 jiwa, atau naik hampir 120 ribu jiwa dalam kurun waktu 25 tahun.

Peningkatan populasi ini, yang sebagian besar merupakan pendatang, menunjukkan daya tarik Nunukan sebagai daerah yang sangat potensial dan menjanjikan untuk mencari penghidupan. Bupati Irwan Sabri menegaskan komitmen Nunukan sebagai daerah yang terbuka.

“Sebagai daerah yang terbuka, kita tidak pernah membeda-bedakan. Siapapun dia, apapun agama dan sukunya, apapun latar belakangnya, silakan datang dan mencari kehidupan di Kabupaten Nunukan sepanjang kita memiliki semangat yang sama untuk hidup dengan rukun, damai, dan saling menghormati satu sama lain,” serunya.

Di awal kelahirannya, Kabupaten Nunukan kerap diidentikkan dengan daerah 3T  (Tertinggal, Terdepan, dan Terluar). Stigma sebagai daerah terisolir, miskin, dan terbelakang sempat melekat. Namun, Bupati Irwan Sabri menegaskan bahwa hal tersebut justru menjadi pemicu untuk bekerja lebih keras.

“Stigma tersebut tidak pernah membebani kita, melainkan justru menjadi pemacu untuk bekerja lebih keras dalam mengejar keterbelakangan tersebut,” tegasnya.

Hasilnya, kini Pemerintah Kabupaten Nunukan tidak lagi disebut sebagai daerah 3T dengan konotasi negatif. Sebaliknya, Nunukan kini dikenal sebagai daerah perbatasan yang potensial, bermartabat, dan memberikan harapan bagi banyak orang. Transformasi ini menjadi bukti nyata komitmen dan kerja keras seluruh elemen masyarakat dan pemerintah daerah. (bed)




Basnaz Nunukan Didorong Tingkatkan Transparansi Dana Zakat untuk Jaga Kepercayaan Publik

NUNUKAN – Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) Kabupaten Nunukan mendapat dorongan kuat untuk meningkatkan transparansi dan akuntabilitas dalam pengelolaan dana zakat, infak, dan sedekah (ZIS). Desakan ini muncul di tengah kekhawatiran akan potensi politisasi lembaga yang dapat merusak kepercayaan publik dan menghambat upaya pengentasan kemiskinan di daerah.

Ekonom Universitas Gunadarma, Mega Oktaviany, yang juga menjabat Sekretaris Dewan Pakar MPP KAFoSSEI, menyampaikan peringatan keras terkait hal ini. Menurutnya, BAZNAS memiliki peran vital sebagai instrumen keadilan sosial ekonomi, terutama di wilayah seperti Nunukan yang baru saja mencatatkan penurunan angka kemiskinan menjadi 5,27 persen pada tahun 2025.

“Potensi zakat nasional kita mencapai Rp 327 triliun, namun realisasi pengumpulannya secara nasional pada 2024 baru sekitar Rp 40,5 triliun. Kunci untuk memaksimalkan potensi ini adalah kepercayaan publik. Jika BAZNAS Nunukan dikelola dengan tendensi politis, misalnya penyaluran bantuan didasarkan pada afiliasi, maka kepercayaan itu akan runtuh,” tegas Mega pada Kamis (9/10/2025).

Mega menekankan bahwa BAZNAS adalah lembaga amanah umat, bukan alat politik. Dana yang terkumpul harus disalurkan secara profesional dan terukur kepada mereka yang berhak (mustahik), tanpa memandang latar belakang politik. Penyaluran yang tidak tepat sasaran tidak hanya melanggar prinsip syariah, tetapi juga dapat merusak tatanan sosial dan program pembangunan yang sedang berjalan.

“Data BPS menunjukkan Nunukan berhasil menekan angka kemiskinan. BAZNAS seharusnya menjadi akselerator dari tren positif ini dengan program-program pemberdayaan UMKM dan bantuan sosial yang tepat sasaran. Bayangkan jika dana umat ini disalahgunakan untuk kepentingan kelompok tertentu, bukan hanya programnya yang gagal, ekonomi daerah bisa hancur karena ketidakadilan sosial yang ditimbulkannya,” jelasnya.

Mega Oktaviany mendesak BAZNAS Nunukan untuk secara rutin mempublikasikan laporan keuangan dan rincian penyaluran dana kepada publik. Menurutnya, transparansi adalah hal mutlak yang tidak bisa ditawar.

“Masyarakat Nunukan berhak tahu ke mana setiap rupiah dari zakat mereka disalurkan. Tanpa akuntabilitas, BAZNAS akan kehilangan legitimasinya, dan potensi besar zakat untuk menyejahterakan umat di perbatasan akan sia-sia,” pungkasnya. (bed)




BLK Nunukan Genjot Kualitas Pelatihan, Lahirkan Talenta Lokal Siap Kerja di Tengah Gempuran Era Digital

NUNUKAN – Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Nunukan terus menunjukkan komitmennya dalam meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM) lokal.

Balai Latihan Kerja (BLK) Nunukan menjadi ujung tombak dalam upaya ini, dengan fokus membenahi diri melalui peningkatan kualitas pelatihan dan layanan bagi para pencari kerja. Tujuannya jelas, mencetak tenaga kerja kompeten yang siap bersaing di pasar kerja, baik di Nunukan, Kalimantan Utara, maupun di kancah internasional.

BLK Nunukan menargetkan peningkatan kapasitas instruktur serta modernisasi sarana dan prasarana pelatihan. Langkah ini diambil agar pelatihan yang diberikan relevan dengan kebutuhan dunia kerja yang terus berubah.

Kepala Disnakertrans Nunukan, Masniadi, menjelaskan, peningkatan kompetensi instruktur adalah prioritas utama. “BLK harus lebih baik dari tahun sebelumnya. Kami ingin instruktur upgrade kemampuan sesuai dengan tren kejuruan saat ini,” tegas Masniadi kepada media ini disela kegiatan Job Fair 2025 di Gor Dwikora, Rabu (8/10/2025).

Diungkapkan, bidang pelatihan yang menjadi fokus pengembangan di BLK Nunukan yakni, kejuruan konten kreator, listrik tingkat lanjut dan bahasa asing. “Konten kreator ini menjawab kebutuhan industri kreatif yang berkembang pesat, BLK Nunukan membidik lahirnya talenta-talenta digital lokal yang mampu bersaing di era media sosial. Sementara untuk bahasa asing dengan mempertimbangkan kebutuhan pasar kerja dan ketersediaan instruktur berkualitas,” jelasnya.

BLK Nunukan menyadari pentingnya sarana dan prasarana yang memadai untuk mendukung proses pelatihan yang optimal. Oleh karena itu, BLK berencana memperkuat sarana pelatihan dan memastikan ketersediaan tenaga pengajar yang kompeten. “Workshop harus ada, orangnya juga harus ada. Jangan sampai tempatnya tersedia tapi instruktur tidak ada,” kata Masniadi.

Dalam hal penempatan tenaga kerja ke luar negeri, lanjut Masniadi, BLK Nunukan terus menjalin kolaborasi erat dengan Badan Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (BP3MI). Kerja sama ini bertujuan untuk memastikan para calon tenaga kerja memiliki sertifikasi yang dibutuhkan sebelum diberangkatkan.

“Pencari kerja yang ingin ke luar negeri wajib memiliki sertifikat pelatihan. Sertifikasi ini membuktikan bahwa mereka telah memiliki keterampilan dan pengetahuan yang sesuai dengan standar yang ditetapkan,” jelas Masniadi.

Dibeberkan program unggulan BLK Nunukan selama ini adalah listrik pendingin, menjahit dan otomotif. Seluruh program ini sedang dalam proses peningkatan level menjadi pelatihan lanjutan, sehingga peserta tidak hanya menguasai dasar, tetapi juga siap bersaing di pasar kerja yang semakin kompetitif.

BLK Nunukan memiliki visi yang jelas, yakni menjadikan Nunukan sebagai pusat pelatihan tenaga kerja unggulan di Kalimantan Utara. Dengan berbagai langkah strategis yang telah dan akan terus dilakukan, BLK Nunukan optimis dapat mewujudkan visi tersebut.

“Kami berharap tenaga kerja dari Kaltara bisa dilatih di Nunukan. Ke depan, BLK ini akan kami buat lebih lengkap, baik dari sisi sarana-prasarana, struktur kelembagaan, maupun pelayanannya,” pungkas Masniadi. (bed)




Job Fair Nunukan 2025, Banyak Lowongan Kerja untuk Warga Nunukan

NUNUKAN – Pemerintah Kabupaten Nunukan resmi membuka acara Job Fair 2025 di Gedung Olahraga (Gor) Dwikora, Rabu (8/10/2025).

Bupati Nunukan H Irwan Sabri mengatakan, kegiatan Ini adalah kesempatan besar untuk mendapatkan pekerjaan dan membantu ekonomi daerah jadi lebih baik, khususnya warga Nunukan.

“Kata Pak Sekda, ada lebih dari 349 lowongan pekerjaan yang tersedia. Lowongan ini datang dari berbagai bidang, mulai dari bank, perusahaan kelapa sawit, bahkan ada juga kesempatan kerja di luar negeri,” kata H Irwan kepada media usai membuka secara resmi kegiatan tersebut.

Yang paling penting, lanjutnya, pemerintah berharap warga Nunukanlah yang paling banyak diterima. “Kami ingin warga Nunukan merasakan langsung manfaatnya. Prioritaskan warga kita sendiri,” ujarnya.

Job Fair 2025 ini juga menawarkan kesempatan emas bagi warga Nunukan untuk berkarir di kancah internasional. Tercatat ada lima negara tujuan yang membuka pintu bagi tenaga kerja Indonesia, yaitu Korea Selatan, Jerman, Jepang, Amerika Serikat, dan Kanada. Program ini merupakan hasil kerja sama erat dengan Badan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI) Kalimantan Utara (Kaltara).

“Tahun lalu, ada warga Nunukan yang berhasil kerja di Korea Selatan dengan gaji yang sangat besar. Pemerintah akan membantu semua urusan surat-surat, termasuk ke kantor imigrasi,” pungkasnya. (bed)




Harapan di Balik Jeruji, 21 Warga Binaan Lapas Nunukan Ikuti ANBK untuk Kejar Mimpi

NUNUKAN – Di balik tembok tinggi Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Nunukan, ada semangat luar biasa dari para warga binaan yang tak pernah padam.

Mereka mengikuti Asesmen Nasional Berbasis Komputer (ANBK) dengan penuh kesungguhan, menunjukkan bahwa mereka ingin membangun kembali masa depan yang lebih cerah melalui pendidikan.

Kegiatan ANBK ini adalah hasil kerja sama antara Lapas Nunukan (PKBM LANUKA) dengan Dinas Pendidikan Kabupaten Nunukan. Ada 21 warga binaan yang ikut serta, semuanya adalah peserta program pendidikan kesetaraan paket A atau setara dengan Sekolah Dasar (SD).

Di ruang ujian yang sederhana, para peserta terlihat fokus menatap layar komputer dan menjawab soal-soal dengan penuh keyakinan. Semangat mereka sangat tinggi, meskipun dengan segala keterbatasan yang ada. Sebagian besar dari mereka dulunya putus sekolah, namun kini mereka kembali mendapatkan harapan melalui pendidikan.

Kalapas Nunukan, Puang Dirham, hadir untuk memberikan semangat dan mengungkapkan rasa bangganya.

“Kami sangat menghargai semangat belajar para warga binaan. Ini membuktikan bahwa mereka benar-benar ingin berubah dan memperbaiki diri. Dengan pendidikan, kami yakin mereka akan lebih siap kembali ke masyarakat dengan bekal yang lebih baik,” ujar Puang Dirham, saat dikomfirmasi media ini Selasa (7/10/2025).

Rudi, pengurus PKBM LANUKA mengungkapkan, kegiatan ini adalah bukti bahwa pendidikan adalah hak setiap warga negara, termasuk mereka yang sedang menjalani pembinaan. “Kami bangga bisa menjadi bagian dari perubahan ini,” ungkapnya menambahkan.

ANBK bukan hanya tentang nilai, tetapi juga tentang momentum bagi para warga binaan untuk membuktikan bahwa mereka mampu bangkit dan berubah. Semangat mereka adalah pesan bahwa harapan tak pernah hilang, bahkan di balik jeruji besi.

“Dulu saya pikir semuanya sudah selesai. Tapi sekarang, saya punya mimpi lagi. Saya ingin bebas nanti bukan hanya sekadar keluar, tapi juga membawa harapan baru untuk keluarga saya,” ujar salah seorang peserta ANBK dengan mata berkaca-kaca.

Dengan dukungan penuh dari Dinas Pendidikan, SKB Nunukan, dan semua pihak yang terlibat, kegiatan ini berjalan lancar dan penuh makna. Penjara bukanlah akhir dari segalanya, melainkan awal dari kehidupan yang lebih bermakna. (bed)




Diduga Hina Nabi Muhammad SAW di Medsos, Pemilik Akun Shen Xien Diperiksa Polisi

TOLITOLI – Kepolisian Resor Tolitoli merespon cepat laporan terkait dugaan penistaan dan penghinaan Nabi Muhammad SAW di laman media sosial, oleh pemilik akun Shen Xien Asidik, Sabtu (04/10/2025).

Kasus ini dilaporkan penggiat media sosial Tolitoli Yusuf Andi Mappiase,  dengan disertai barang bukti hasil screenshot atau tangkapan layar unggahan Shen Xien Asiddik yang disebarkan ulang oleh akun Jupriadi Pahude sekitar pukul 05.00 Wita.

Tak lama setelah resmi melaporkan kasus ini Sabtu sore, pemilik akun Shen Xien akhirnya diamankan petugas Polres Tolitoli dan jajaran Polsek Baolan untuk menjalani pemeriksaan lebih lanjut.

Selain mengawal laporan dugaan penghinaan terhadap Nabi Muhammad ke polisi, sekelompok massa juga menggelar aksi damai dan mendesak jajaran Polres Tolitoli agar benar-benar menindaklanjuti serta memproses kasus ini hingga tuntaas.

“Tolong koreksi kami, tetapi kami minta masyarakat tetap tenang, serahkan kepada kepolisian untuk menangani kasus ini sesuai aturan hukum yang berlaku,” pinta Kapolres Tolitoli  AKBP Wayan Wayracana Aryawan, S.I.K di tengah aksi nassa, Minggu (05/10/2025) siang.

Untuk diketahui, kasus ini bermula saat pelapor, Yusuf Andi Mappiase, melihat tangkapan layar unggahan Shen Xien Asiddik yang disebarkan ulang oleh akun Jupriadi Pahude.

Yusuf melaporkan bahwa unggahan tersebut berisi tulisan yang sangat tidak pantas dan menghina Nabi Muhammad SAW, termasuk ujaran yang melukai perasaan umat muslim.

Masyarakat menuntut agar pelaku dijerat dengan Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2024 tentang Perubahan Kedua UU ITE. Pasal yang digunakan adalah Pasal 28 Ayat (2) UU ITE: Terkait penyebaran informasi yang menimbulkan rasa kebencian berdasarkan agama (SARA).

Pasal 45A Ayat (2) UU ITE menegaskan mengenai ancaman pidana penjara paling lama 6 tahun dan atau denda maksimal Rp 1 miliar.Pemilik akun Shen Xien Asiddik kini berada di Polres Tolitoli untuk pemeriksaan lebih lanjut terkait tindak pidana siber dan penistaan agama yang dilakukannya. (ham)